DokumenPengembangan Kewirausahaan Nasional. Dokumen Pengembangan Kewirausahaan Nasional adalah dokumen yang memuat uraian pedoman umum Pengembangan Kewirausahaan Nasional. Referensi Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2022; Share. BIRO HUKUM KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI. JL. M.H. Thamrin No. 8, Jakarta Pusat 10340 JamilatusSa'diyah. ENWEX Programme: Program Enterpreneurship Berbasis Work Experience Untuk Mengembangkan Jiwa Kewirausahaan Generasi Muda Muhammad Saefi, Rinda Annisaa, Jamilatus Sa'diyah. Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang Abstrak Menurut kriteria PBB, suatu negara akan mampu membangun apabila memiliki wirausahawan sebanyak 2% dari Dokumenbukti fisik Program Kewirausahaan di Madrasah Tsanawiyah ini merupakan konsep terpadu antara pembelajaran dengan kewirausahaan. Bagi sobat yang merasa kesulitan mendapatkan data bukti fisik PKKS komponen kewirausahaan untuk point 3.1 Program Pengembangan Kewirausahaan bisa didownload secara gratis pada akhir postingan ini. ProgramPengembangan Kewirausahaan Pedesaan (Base Line) di Desa ini dilaksanakan dengan menetapkan pembina dan ketua panitia yang didasarkan kredibilitas dan pertimbangan Universitas Udayana. Kemudian ketua panitia mencari sejumlah anggota yang telah diketahui latar belakang kinerjanya untuk menempati pos-pos kepanitiaan. DownloadDokumen Program Pengembangan Kewirausahaan. Type: PDF. Date: September 2020. Size: 109.5KB. Author: smp pgri626. This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA. PROGRAMPRIORITAS PEMBANGUNAN KEWIRAUSAHAAN 2. 1. ISU STRATEGIS BACKGROUND KEWIRAUSAHAAN DI INDONESIA. EKOSISTEM KEWIRAUSAHAAN NASIONAL 7.Belum ada kebijakan mendukung perkembangan wirausaha sosial. TEKNOLOGI TEPAT GUNA, KEBERLANJUTAN USAHA DAN INTERNASIONALISASI 0,24 0,39 0,25 0,53 0,3 0,28 0,19 0,24 0,49 0,09 0,04 0,17 0,25 0,29 0,23 0,61 0 0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat. Tanamkan. Bagikan. Cetak. Unduh sekarang. Kewirausahaan dan Pengembangan Potensi Diri Kelompok 12 2 Prilaku dinamis Mengambil resiko kreatif Bertanggung jawab Keuntungan besar Kewirausahaan dan Pengembangan Potensi Diri Kelompok 12 3 Karakteristik jBHC. Rencana Program Pengembangan Kewirausahaan Sekolah Rencana Program Pengembangan Kewirausahaan Sekolah ini adalah bagian dari Penilaian Kinerja Kepala Madrasah atau Penilaian Kinerja Kepala Sekolah yang sering disingkat dengan PKKM atau PKKS. Kegiatan PKKM ini merupakan agenda rutin Tahunan sebagai Evaluasi terhadap Kinerja Kepala Sekolah sebagai leader yang harus benar-benar profesional mampu merumuskan mutu sekolah yang dipimpinnya. Kepala Sekolah sebagai pemangku kebijakan tertinggi di sekolah mempunyai tugas yang kompleks dalam mningkatkan mutu sekolah untuk melahirkan output yang sesuai dengan Standar Kelulusan dan visi misi sekolah. Oleh karena itu tugas kepala sekolah harus melaksanakan standar profesionalitas dengan komponen-komponen sebagai berikut 1. Usaha Pengembangan Madrasah 2. Manajerial 3. Kewirausahaan 4. Supervisi Dalam Penilaian Kinerja Kepala Sekolah/Madrasah semua standar Tugas Operasional Kepala Sekolah tersebut harus dtunjukkan dengan bukti fisik baik berupa dokument, teks atau photo, hasil karya dan sebagainya. Misal bukti fisik untuk Penilaian Kinerja Kepala Sekolah komponen kewirausahaan yang merupakan point ke-3, pada sub point dengan indikator kinerja Adanya bukti perubahan madrasah yang lebih baik dari tahun ke tahun harus dibuktikan dengan adanya Program Pengembangan Kewirausahaan di Sekolah. Komponen kewirausaahaan dalam PKKS/PKKM merupakan komponen baru khususnya untuk tingkat Pendidikan Dasar dan Menengah Pertama SD/SMP/MTs. Sehingga untuk membuat bukti fisik Komponen Kewirausaahaan ini kami pun mengalami kesulitan. Bahkan kesulitan ini pun bermula dari pemahaman redaksi Tugas Utama dan Indikator Kinerja yang redaksinya muter-muter. Namun untuk poinr bukti fisik Program Pengembangan Kewirausahaan di sekolah kami hanya membuat rencana program kewirausahaan di sekolah yang isinya terdiri dari pemahaman tentang kewirausahaan di sekolah dan rencana program kewirausahaan yang bisa diterapkan di sekolah terutama di tingkat SMP/MTs. Dokumen bukti fisik Program Kewirausahaan di Madrasah Tsanawiyah ini merupakan konsep terpadu antara pembelajaran dengan kewirausahaan. Bagi sobat yang merasa kesulitan mendapatkan data bukti fisik PKKS komponen kewirausahaan untuk point Program Pengembangan Kewirausahaan bisa didownload secara gratis pada akhir postingan ini. Setidaknya dokumen ini bisa dijadikan contoh rencana program pengembangan kewirausahaan di Sekolah. Contoh Program Pengembangan Kewirausahaan Kepala Sekolah ini berupa file document word yang bisa diedit atau dirubah sesuai dengan kebutuhan sekolah. Berikut adalah tampilan pdf contoh program kewirausahaan Kepala Sekolah Download Bukti Fisik Penilaian Kinerja Kepala Sekolah Komponen Kewirausahaan Cara Download File Contoh Program Pengembangan Kewirausahaan Sobat! mohon maaf link download file dokumen PKKS ini harus melalui link URL Safelinku, Adtival dan Adfly yang muncul banyak iklan saat download. Hal ini kami lakukan karena kami masih membutuhkan biaya operasional untuk pengembangan blog ini. Klik iklan itulah yang mengumpulkan dollar recehan untuk biaya blog ini. Jadi sobat tidak perlu kesel atau menggerutu yah.. yang kesal atau menggerutu pasti tidak akan mendapatkan filenya. Hanya orang sabat yang bisa mendapatkannya. sobat bingung saat klik link download malah muncul banyak ikan nah saya bantu kunci rahasianya di bawah memudahkan sobat dalam proses download file bukti fisik Komonen Wirausaha ini silahkan ikuti Video Tutorialnya di sini. Jangan lupa subcribe dan like agar proses downloadnya lancar. Jangan lupa kesabaran sobat sudah maksimal tapi tetap tidak mendapatkan filenya silahkan Berinfaq seikhlasnya ke rekening BRI 4459-0101-287-5537 atau transfer saldo dana ke 085 213 974 463 atau Pulsa juga boleh... he he, Maaf yah jadi pasang tarif begini... tapi gpp deh.. kan semuanya juga perlu biaya operasional.... sekali lagi maaf tenang kalau mau yang gratisan langsung download juga ada di chanel youtube, silahkan tonton video di bawah ini pada chanel youtube klik di sini dan silahkan cari link download pada deskripsi di bawah videonya... like, subcribe dan share ke teman-teman.. cantunmkan e-mail pada kolom komentar jika membutuhkan file dokumen fisik pengembangan wirausaha secara gratis. Tontonnya jangan di sini yah! Tapi di chanel youtube Karena link download langsungnya ada di deskripsi di bawah videoSelamat bersibuk ria, jadilah guru berkarya... Terima Kasih. 100% found this document useful 16 votes7K views9 pagesOriginal TitlePROGRAM PENGEMBANGAN UNIT PRODUK KEWIRAUSAHAANCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 16 votes7K views9 pagesProgram Pengembangan Unit Produk KewirausahaanOriginal TitlePROGRAM PENGEMBANGAN UNIT PRODUK KEWIRAUSAHAANJump to Page You are on page 1of 9 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 8 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. 74% found this document useful 23 votes27K views20 pagesDescriptionDokumen Program Pengembangan KewirausahaanCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?74% found this document useful 23 votes27K views20 pagesDokumen Program Pengembangan KewirausahaanJump to Page You are on page 1of 20 You're Reading a Free Preview Pages 8 to 18 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Area kompetensi lulusan SMK adalah kemampuan kewirausahaan. Hal tersebut sejalan dengan pembangunan ekonomi negara berkembang. Pembangunan pada umumnya dilakukan dengan tujuan untuk memciptakan kemaslahatan ekonomi yang hasilnya bisa dirasakan masyarakat. Salah satu bentuk kewirausahaan di SMK adalah mendorong lulusan SMK untuk mampu membuka Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM. Bagi negara berkembang seperti Indonesia, UMKM merupakan stimulan perekonomian yang sangat penting. Krisis ekonomi yang melanda dunia termasuk Amerika Serikat hampir tidak dirasakan Indonesia yang perekonomiannya didominasi UMKM. Namun demikian, dinamika perkembangan ekonomi yang pesat, perlu dilakukan kajian sebaran tenaga kerja yang bekerja pada UMKM. Hal ini untuk memberikan gambaran sektor-sektor UMKM yang banyak didirikan sehingga pemerintah dapat menyiapkan sumber daya manusianya. Tujuan kajian ini adalah menganalisa karakteristik pelaku UMKM di Indonesia dan mengetahui profil wirausaha-wirausaha pada UMKM di Indonesia. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa pelaku UMKM di Indonesia mencakup 99% sebagai pendiri perusahaan dan termasuk ke dalam kategori "mikro" sebesar 69%. Responden pada penelitian ini adalah 49% pendiri UMKM laki-laki dan 51% perempuan. Dilihat dari segi usia, peta pelaku UMKM di Indonesia menunjukkan sedikit kesenjangan antara yang lebih muda umur 35 kebawah sebesar 40% dibandingkan dengan pendiri yang lebih tua umur 35 keatas sebesar 60%. Namun dari tingkat pendidikannya, kesenjangannya cukup berarti dengan figur yang memiliki gelar sarjana ke atas hanya 15%, selebihnya secara mayoritas berpendidikan sekolah menengah, yang konsistensi angka partisipasi dalam pendidikan sekolah menengah yang ada. Pelaku sektor UMKM yang terbesar yaitu pada tiga sektor, eceran atau grosir 26,2%, bahan atau manufaktur 24,8% dan restoran atau layanan makanan dan minuman 22,6% Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN SMK PROFIL PELAKU USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH UMKM DI INDONESIA Susunan Dewan Redaksi VOCATIONAL EDUCATION POLICY, WHITE PAPER ISSN 2685-5739 Volume 1 Nomor 5 Tahun 2019 Dewan Redaksi Penanggung Jawab Direktur PSMK, Dr. M. Bakrun, Ketua Redaksi Kasubdit Program dan Evaluasi, Arie Wibowo Khurniawan, Redaksi Pelaksana Chrismi Widjajanti Arfah Laidiah Razik Farid Prasetyo Adi Muhammad Abdul Majid Ahmad Rofiuddin Syafaa Editor Gustriza Erda, Fotografi, Desain & Artistik Ari Muhammad Raidinoor Dzorif Fadlan Online Redaksi Muhammad Herdyka Mitra Redaksi Editorial Advisory Board 1. Prof. Dr. Waras Kamdi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang 2. Prof. Dr. Suwarna, Universitas Negeri Yogyakarta 3. Hamid Muhammad, Universitas Negeri Jakarta 4. Dr. Ima Ismara, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta 5. Irmawaty, SE., Universitas Terbuka Alamat Redaksi dan Distribusi Redaksi VOCATIONAL EDUCATION POLICY, WHITE PAPER Gedung E Lantai 12-13 Kompleks Kemendikbud Jalan Jenderal Sudirman Senayan Jakarta 10270 Telp. 021 – 5725477 Hunting 5725471-74 Fax. 021 – 5725049 Laman Surel PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN SMK PROFIL PELAKU USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH UMKM DI INDONESIA Arie Wibowo KhurniawanAbstrak. Area kompetensi lulusan SMK adalah kemampuan kewirausahaan. Hal tersebut sejalan dengan pembangunan ekonomi negara berkembang. Pembangunan pada umumnya dilakukan dengan tujuan untuk memciptakan kemaslahatan ekonomi yang hasilnya bisa dirasakan masyarakat. Salah satu bentuk kewirausahaan di SMK adalah mendorong lulusan SMK untuk mampu membuka Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM. Bagi negara berkembang seperti Indonesia, UMKM merupakan stimulan perekonomian yang sangat penting. Krisis ekonomi yang melanda dunia termasuk Amerika Serikat hampir tidak dirasakan Indonesia yang perekonomiannya didominasi UMKM. Namun demikian, dinamika perkembangan ekonomi yang pesat, perlu dilakukan kajian sebaran tenaga kerja yang bekerja pada UMKM. Hal ini untuk memberikan gambaran sektor-sektor UMKM yang banyak didirikan sehingga pemerintah dapat menyiapkan sumber daya manusianya. Tujuan kajian ini adalah menganalisa karakteristik pelaku UMKM di Indonesia dan mengetahui profil wirausaha-wirausaha pada UMKM di Indonesia. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa pelaku UMKM di Indonesia mencakup 99% sebagai pendiri perusahaan dan termasuk ke dalam kategori "mikro" sebesar 69%. Responden pada penelitian ini adalah 49% pendiri UMKM laki-laki dan 51% perempuan. Dilihat dari segi usia, peta pelaku UMKM di Indonesia menunjukkan sedikit kesenjangan antara yang lebih muda umur 35 kebawah sebesar 40% dibandingkan dengan pendiri yang lebih tua umur 35 keatas sebesar 60%. Namun dari tingkat pendidikannya, kesenjangannya cukup berarti dengan figur yang memiliki gelar sarjana ke atas hanya 15%, selebihnya secara mayoritas berpendidikan sekolah menengah, yang konsistensi angka partisipasi dalam pendidikan sekolah menengah yang ada. Pelaku sektor UMKM yang terbesar yaitu pada tiga sektor, eceran atau grosir 26,2%, bahan atau manufaktur 24,8% dan restoran atau layanan makanan dan minuman 22,6%. Kata Kunci Kewirausahaan SMK, Statistika Deskriptif, UMKMPENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah sehingga akan meningkatkan kemakmuran masyarakat Sukirno 1994. Menurut Lincolin 1997, pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan GDP/GNP tanpa memandang apakah kenaikan tersebut lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk, dan apakah terjadi perubahan struktur ekonomi atau tidak. Kepala Subdit Program dan Evaluasi, Direktorat Pembinaan SMK, Ditjen Dikdasmen, Kemdikbud Staf Subdit Program dan Evaluasi Konsultan Subdit Program dan Evaluasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM merupakan stimulan perekonomian pada negara berkembang. Selain telah terbukti tahan terhadapa krisis ekonomi dunia, UMKM memiliki keunggulan-keunggulan lain dibandingkan dengan usaha besar seperti 1 Inovasi dalam teknologi terbukti dengan mudah dapat dilakukan dalam pengembangan produk; 2 Berbasis sumber daya lokal sehingga dapat memanfaatkan potensi secara maksimal dan memperkuat kemandirian suatu wilayah; 3 Kemampuan menciptakan lapangan kerja dan penyerapan tenaga kerja cukup banyak; 4 Fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar dengan cepat dibandingkan dengan perusahaan skala besar yang pada umumnya terbelenggu pada birokratis yang dimilikinya; 5 Terdapat dinamisme manejerial dan peranan kewirausahaan; 6 Dimiliki dan dilaksanakan oleh masyarakat lokal sehingga mampu mengembangkan sumber daya manusia; 7 Tersebar dalam jumlah yang banyak sehingga merupakan alat pemerataan pembangunan yang efektif Azrin, 2004. Kajian UMKM di Indonesia dikembangkan oleh The Evidence Network TEN. The Evidence Network TEN didirikan pada tahun 2009 oleh Dr. Brian Barge dan Dr. Margaret Dalziel, dan berfokus pada melakukan penilaian dampak untuk enabler inovasi, baik besar dan kecil, di seluruh Amerika Utara, Eropa, dan Asia. TEN telah memberikan penilaian terhadap inovasi yang memungkinkan organisasi yang berkisar dari program inkubator bisnis, organisasi penelitian dan pengembangan, hingga program pendanaan inovasi, dan pengembangan ekonomi. Dalam kenyataannya, perusahaan termasuk UMKM merupakan sebuah produk dari beberapa lingkungan. Sedangkan untuk mempertahankannya harus dapat menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang berubah-rubah. Lingkungan merupakan segala sesuatu yang berada di luar organisasi Robbins, 1994. Lingkungan tidak sebatas lingkungan internal organisasi saja, namun terdapat lingkungan eksternal dan lingkungan industri. Lingkungan eksternal terdiri dari unsur-unsur yang berada di luar organisasi, yang relevan terhadap kegiatan organisasi itu Stoner, 1996. Lingkungan industri memiliki pengaruh langsung terhadap daya saing strategis dan laba UMKM di atas rata-rata. Intensitas persaingan dan potensi laba merupakan fungsi dari lima kekuatan kompetitif dan lingkungan internal ini dimungkinkan untuk dikendalikan oleh para pelaku bisnis, sehingga dapat diarahkan sesuai dengan keinginan UMKM dalam upaya meningkatkan pertumbuhan usaha. Menurut Suprapto dalam Setiawan, 2010 pertumbuhan perusahaan adalah peningkatan ukuran usaha dan adanya ekspansi operasi perusahaan melalui pengelolaan kekuatan yang ada dalam perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Kajian terhadap karakteristik pelaku UMKM perlu dilakukan diantaranya tentang sebaran tenaga kerja yang bekerja pada perusahaan tersebut. Hal ini akan memberikan gambaran sektor-sektor yang banyak didirikan sehingga pemerintah dapat menyiapkan sumber daya manusianya. Selain tentang sebaran sektor UMKM, profil tentang wirausaha juga diperlukan untuk memberikan motivasi kepada lulusan SMK di Indonesia untuk membuka lapangan pekerjaan. Dari uraian di atas maka kajian ini akan membahas profil, pertumbuhan dan tantangan pelaku UMKM di Indonesia. Tujuan Tujuan pada kajian ini adalah 1. Mengetahui profil pelaku UMKM di Indonesia secara umum, dan 2. Menganalisa karakteristik UMKM di Indonesia sebagai bahan masukkan kebijakan pengembangan kewirausahaan SMK. Manfaat Manfaat pada kajian ini adalah 1. Memberikan dasar penentuan kebijakan dalam mempersiapkan sumber daya manusia khususnya lulusan SMK yang sesuai pada sektor UMKM yang dibutuhkan 2. Memberikan motivasi kepada para penggiatn SMK di Indonesia untuk mendorong siswa SMK untuk mampu berwirausaha baik mandiri maupun melalui UMKM sehingga mampu berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi akan semakin meningkat. METODE KAJIAN Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari The Asia Pacific Foundation Of Canada APF Canada. APF Canada mengumpulkan 448 pelaku UMKM melalui tatap muka wawancara di berbagai daerah di Indonesia. Populasi survei dipilih secara acak melalui jaringan yang ada yang diidentifikasi oleh TEN, dan termasuk jaringan UMKM yang diidentifikasi dalam Survei Global Entrepreneurship Monitor 2016 tentang Indonesia. Populasi sampel mencakup beragam wilayah di Indonesia, dengan konsentrasi tertinggi UMKM di ibukota Jakarta. Data survei telah dikontekstualisasikan dalam laporan ini dengan informasi dari penelitian dilakukan oleh berbagai organisasi dan pakar internasional dan regional. Analisis Data Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah Statistika deskriptif. Analisis deskriptif merupakan salah satu analisis statitiska yang menampilkan data sehingga mempunyai informasi yang bermakna. Analisis ini digunakan untuk melihat sebaran dari sektor-sektor UMKM dan profil pelakunya. Sebaran terkait umur, pendidikan, jenis usaha dan lainnya dari responden yang diamati. HASIL DAN PEMBAHASAAN Pelaku UMKM di Indonesia melalui responden yang ada terindikasikan bahwa 99% meupakan pendiri perusahaan mereka. Dilihat dari skala UMKM, sebagian besar atau 69% termasuk dalam kategori "mikro", dengan pendapatan tahunan kurang dari Rp300 juta. Gambar 1. Karakteristik pendapatan UMKM Dari total responden, 49% pendiri UMKM adalah laki-laki dan selebihnya atau 51% perempuan. Dilihat dari faktor usia, pelaku UMKM di Indonesia tidak menunjukkan kesenjangan yang berarti, pelaku UMKM dengan usia kurang dari 35 tahun sebesar 40% dibandingkan dengan pendiri yang lebih tua atau usia diatas 35 tahun sebesar 60%. Meskipun setengah dari populasi Indonesia berusia di bawah 30 tahun, orang muda Indonesia menghadapi tingkat pengangguran yang tinggi secara tidak proporsional. Secara sistemik kondisi di Indonesia tidak memberikan dukungan kuat bagi kaum muda untuk masuk ruang UMKM, dengan komunitas dan keluarga memberikan penekanan kuat memasuki karier yang stabil seperti pegawai negeri, kedokteran, hukum, dan teknik. Revenuepra-pendapatandibawah 300 milyar300- milyar1 milyarLebih dari MilyarTidak Tahu Selanjutnya, Indonesia tidak memiliki kekuatan pendukung yang mendukung kegiatan dan inovasi UMKM maupun kewirausahaan dari usia muda, seperti kursus kewirausahaan di sekolah menengah atau pusat inovasi. Sementara inovasi kewirausahaan muncul, mayoritas dari mereka terkonsentrasi di 2. Karakteristik pelaku UMKM di Indonesia Dalam hal pengalaman luar negeri atau internasional, pelaku UMKM di indonesia tercatat hanya sebanyak 2% dari responden yang ada. Pengalaman internasional secara luas didefinisikan sebagai belajar, bekerja, atau berpartisipasi dalam pelatihan pengembangan keterampilan di luar Indonesia. Potret ini menunjukkan bahwa pelaku UMKM di Indonesia tidak terhubung dengan baik ke jaringan pengetahuan Internasional yang diyakini dapat bermanfaat bagi usaha mereka dan pertumbuhannya di masa depan. Dilihat dari latar belakang pendidikannya, pelaku UMKM di Indonesia yang memiliki gelar sarjana atau yang lebih tinggi hanya 15%. Mayoritas latar pendidikan pendidikan adalah bersertifikat atau lulusan sekolah menengah termasuk dari Sekolah Menengah Kejuruan SMK, konsisten atau selaras dengan peningkatan angka partisipasi dalam pendidikan sekolah menengah yang ada. Tingkat penyelesaian sekolah menengah di Indonesia telah naik dari 40% menjadi 47% dari 2010 hingga 2015 secara nasional OECD 2017, namun terindikasi mempunyai peringkat yang rendah dalam hal pelatihan usaha atau kewirausahaan di semua tingkatan sekolah Global Entrepreneurship Monitor 2016. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud sangat responsive terhadap keadaaan tersebut di atas. Sesuai dengan tupoksi, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat PSMK telah melakukan langkah-langkah stategis melalui 1 pengembangan dan penerapan model pembelajaran Teaching Factory TeFa; dan 2 menambah mata pelajaran baru pada kurikulum SMK yaitu Produk Kreatif dan Kewirausahaan PKK. Dengan TeFa atau pembelajaran berbasis produk barang/jasa dari persiapan, proses hingga menjualnya ke masyarakat dilakukan oleh anak didik sepenuhnya guru hanya sebagai fasilitator. Hal tersebut menggambarkan proses usaha utuh dimana anak didik dapat melakukannya setelah lulus, baik dengan menciptakan usaha/pekerjaan sendiri maupun secara berkelompok dalam bentujk UMKM sesuai kompetensi yang dipelajarinya. 49% 51%40%60%15%2%0%10%20%30%40%50%60%70%Laki-laki Perempuan Usia 34 kebawahUsia 35 keatasGelar Sarjana PengalamanInternasionalJumlah %Kategori Sedangkan mata pelajaran PKK khusus dirancang untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan dan kemampuan berkreasi anak didik tidak terbatas pada kompetensi keahlian yang dipelajarainya namun lebih kepada kebutuhan pasar. Dengan terobosan ini, lulusan SMK diharapkan mudah mengisi kebutuhan tenaga kerja, usaha dan semua sektor-sektor UMKM yang 3. Pengalaman kerja pengusaha pada UMKM di IndonesiaPada gambar 3 di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan pengalaman kerja, hanya 32 % pelaku UMKM di Indonesia yang memiliki pengalaman kerja selama 5 lima tahun atau lebih. Selebihnya, 46% memiliki pengalaman kerja kurang dari 5 lima tahun yang bermanfaat di bidang usahanya atau UMKM, dan 21% sama sekali tidak memiliki pengalaman kerja yang dapat mendukung usahanya. Dalam hal gender atau jenis kelamin pelaku UMKM, perempuan lebih berhasil menjalankan usaha UMKM walaupun tanpa pengalaman kerja jika dibandingkan dengan laki-laki dengan perbandingan prosentasi 27% dan 14%. Gambar 4. Karakteristik sektor-sektor pada UMKM di Indonesia 1%21%46%25%7%PengalamanKerjaSaya bukan pendiriTidak ada pengalamanpekerjaanKurang dari 5 tahun5-10 tahunLebih dari 10 dan BudayaLayanan KeuanganPerikananNon Profit dan sosialPertanianEnergi, Pertambangan atau KehutananEntertainmentKesehatan, Medis, BioteknologiHotel dan AkomondasiPariwisataLayanan PendidikanTransportasi dan LogisticSoftwareKontruksiLingkunganInformasi atau Komunikasi HardwareProfesional atau layanan BisnislainnyaPengolahan MakananResturant atau food dan layanan bavaragebahan atau manufakturEceran atau grosirJUMLAH % Dilihat dari sektoral pada gambar 4 di atas, hampir ¾ tiga perempat atau 73,6% pelaku UMKM di Indonesia berada di 3 tiga sektor. Perdagangan; eceran atau grosir 26,2%; Manufaktur bahan 24,8%; dan Pariwisata restoran atau layanan makanan dan minuman 22,6%. Kurang dari 1% pada sektor pertanian. Namun, statistik nasional menunjukkan 42% UMKM di Indonesia berada di “pertanian, peternakan, kehutanan, dan Perbedaan ini mungkin karena dua hal, pertama, beberapa responden survei dalam kategori pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan berasal dari industri pengolahan makanan yang paling dominan USAID 2012, kedua, sebagian besar responden diambil dari perkotaan di berbagai wilayah, oleh karena itu mungkin belum sepenuhnya mewakili daerah pedesaan, yang dominan secara pertanian. Gambar 5 Karakteristik responden pada sektor UMKM di Indonesia Responden yang merupakan pengusaha/ wirausaha perempuan merupakan mayoritas pendiri UMKM dalam empat industri teratas, dengan pengecualian bahan atau manufaktur. Dalam sektor industri-industri ini tidak terdapat kesenjangan yang berarti antara generasi yang lebih muda di bawah 35 tahun dan generasi yang lebih tua lebih dari 35 tahun dengan komposisi prosentase 40 % berusia muda, dan 60 % berusia tua. Hal ini merupakan gambaran kesenderungan di semua industri yang di survei. Indonesia adalah negara muda dengan usia rata-rata 27,9 tahun Central Intelligence Agency 2018, menyediakan lingkungan yang memungkinkan bagi orang muda untuk berkecimpung dan berhasil dalam UMKM. Pemerintah harus mempunyai kebijakan strategis demi kemajuan ekonomi dan mengantisipasi faktor-faktor sosial dan ekonomi untuk mendukung wirausahawan muda di bawah 35, sehingga TeFa dan PKK merupakan kebijakan strategis untuk mencapainya. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Simpulan Pengusaha dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM di Indonesia mencakup 99% adalah pendiri perusahaan dan termasuk ke dalam kategori "mikro" sebesar 69%. Dari total responden, 49% yang adalah pendiri UMKM laki-laki dan 51% perempuan pendiri UMKM. Pengusaha dan UMKM di Indonesia tidak menunjukkan kesenjangan yang berarti antara yang pelaku yang berusia lebih muda usia 43%37%30%46%57%63%70%54%58%59%48%55%43%41%52%45%Pengolahan MakananRestoran atau makanan atau layananbaverageBahan dan ManufakturEceran atau GrosirUsia 34 ke bawah Usia 35 ke atas Perempuan Laki-laki kurang dari 35 tahun sebesar 40% dibandingkan dengan pendiri yang lebih tua usia lebih dari 35 tahun sebesar 60%. Tingkat pendidikan pengusaha dan UMKM di Indonesia ditengarai sangat sedikit yang memiliki gelar sarjana atau lebih tinggi atau hanya 15%. Mayoritas pencapaian pendidikan tertinggi adalah sekolah menengah, konsisten dengan peningkatan angka partisipasi dalam pendidikan sekolah menengah yang ada. Tiga sektor UMKM yang terbesar yaitu Perdaganganeceran atau grosir 26,2%, Manufaktur bahan 24,8% dan Pariwisata restoran atau layanan makanan dan minuman 22,6%. Rekomendasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM di Indonesia merupakan salah satu pendukung untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara nasional. Keberadaan UMKM secara langsung akan mengurangi pengangguran dan menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat luas. Peran SMK perlu dimaksimalkan terutama penerapan model pembelajaran Teachinfg Factory TeFa dan diajarkannya mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan PKK di SMK guna memperoleh sumber daya manusia yag handal dan berkualitas. DAFTAR PUSTAKA Central Intelligence Agency. 2018. The World Factbook. publications/the-world-factbook/fields/ Faisal. 2002. Kalau Begitu, Saya Berani Berwirausaha. Jakarta Bina Rena Pariwara. Lincolin A. 1997. Ekonomi Pembangunan Edisi ketiga. Yogyakarta. Bagian Penerbitan STIE YKPN. OECD. 2017. Education at a Glance 2017. Robbin SP. 1994. Organization Theory, Structure, Design, and Application. Third Edition. New Jersey Prentice-Hall Inc. Setiawan P. 2010. Entrepreneurial orientation pada industri kreatif di jawa timur dan Pengaruhnya terhadap pertumbuhan perusahaan. Skripsi. Universitas Kristen Petra. Stoner JAF. 1996. Manajemen Terjemahan. Jakarta Penerbit Erlangga. Sukirno S. 2005. Pengantar Makro Ekonomi. Jakarta. Raja Grafindo Persada. USAID. 2012. “A Snapshot of Indonesian Entrepreneurship and Micro, Small, and Medium Sized Enterprise ... Disamping itu, rendahnya minat para pelaku UMK untuk mengurus izin usaha disebabkan oleh kurangnya pengetahuan mengenai pentingnya legalitas usaha dan manfaat memiliki izin usaha serta kurangnya pengetahuan mengenai syarat dan tata cara pengajuan izin usaha Nugrahenti et al., 2021 dan rendahnya tingkat pendidikan Khurniawan et al., 2019. Dari jumlah UMK sebanyak ...Iwan Setyawan Rudi LaksonoJunias Robert GultomNoga merupakan jenis makanan ringan tradisional yang diproduksi oleh anggota kelompok Tani Mukti di Desa Sukajadi, Kabupaten Bogor. Produk Noga ini sudah menjadi ikon desa dan memiliki potensi untuk memperluas pasar sasarannya, tetapi terkendala oleh belum adanya legalitas usaha. Mitra tidak begitu mengerti mengenai pentingnya dan manfaat memiliki izin usaha. Disamping itu mitra juga tidak memahami proses pengurusan izin usaha tersebut dan awam teknologi ketika harus mendaftar melalui sistem OSS. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini untuk memberikan pemahaman mengenai manfaat memiliki izin berusaha bagi usaha mitra, memetakan posisi dan kelompok klasifikasi usaha mitra serta untuk mendapatkan Nomor Induk Berusaha NIB. Metode kegiatan yang digunakan, pertama adalah metode sosialiasi yang digunakan untuk mengedukasi mitra mengenai pentingnya dan manfaat memiliki izin berusaha. Kedua metode self-assessment untuk menilai posisi dan kelompok klasifikasi usaha mitra. Terakhir, metode pendampingan untuk mengurus Nomor Induk Berusaha NIB. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini, mitra mampu memahami dan menyadari pentingnya dan manfaat dari memiliki izin berusaha bagi perkembangan dan keberlangsungan usahanya di masa yang akan datang. Atas kesadaran tersebut, mitra memiliki keinginan yang kuat untuk memperoleh izin berusaha dan mitra bersedia diberikan pendampingan dalam proses pengurusan izin berusaha tersebut. Hasil self-assessment menempatkan posisi usaha mitra berada dalam kategori usaha berisiko rendah dan masuk dalam kelompok klasifikasi usaha mikro dan kecil sehingga izin berusaha yang harus dimiliki adalah NIB. Hasil pendampingan pengurusan izin berusaha saat ini mitra memiliki NIB. Pendekatan yang tepat mampu meningkatkan motivasi mitra untuk mengurus izin berusaha, sehingga dalam waktu yang relatif singkat, mitra mendapatkan NIB.... SPW is a learning model for developing student skill set on entrepreneurship through the real experience of entrepreneurs learning in school subject Produk Kreatif dan Kewirausahaan PKKWU and digital communication simulation [4]. The purpose of SPW is to develop student intention and creativity in entrepreneurship beyond their vocational skill [5]. ...... Sekolah Menengah Kejuruan SMK merupakan salah satu bentuk pendidikan formal di Indonesia yang memiliki kurikulum mengacu pada pemenuhan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri DU/DI Thahara, Mulyadi, & Utama, 2016 diakses 13/11/2019, Tujuan dari penyelenggaran SPW di SMK adalah untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan dan kreativitas peserta didik yang tidak terbatas pada bidang keahliannya Khurniawan, Rivai, & Turijin, 2019. Sejak dikeluarkannya program ini pada tahun sudah terbentuk tiga angkatan sekolah, namun sosialisasi mengenai program ini belum merata pada setiap sekolah di Indonesia. ...Penelitian ini betujuan untuk menilai pengaruh dimensi personal value terhadap intensi berwirausaha siswa SMK Kiansantang. Rancangan penelitian ini menggunakan cross sectional melalui pendekatan explanatory survey. Pengumpulan data dari 75 orang responden siswa kelas 12 SMK Kiansantag menggunakan kuisioner. Analisis teknik yang digunakan adalah tabel frekuensi dan analisis jalur. Hasil perhiutngan dari personal value secara simultan berpengaruh positif terhadap intensi berwirausaha. Hasil perhitungan secara parsial menunjukkan bahwa dimensi self-direction secara dominan mempengaruhi intensi P. RobbinsSumario The determinants what causes structure? - Organizational design choosing the right structural form - Applications contemporary issues in organization theory - Applications cases in organization theoryEkonomi Pembangunan Edisi ketiga. Yogyakarta. Bagian Penerbitan STIE YKPNA LincolinLincolin A. 1997. Ekonomi Pembangunan Edisi ketiga. Yogyakarta. Bagian Penerbitan STIE YKPN. OECD. 2017. Education at a Glance orientation pada industri kreatif di jawa timur dan Pengaruhnya terhadap pertumbuhan perusahaan. SkripsiP SetiawanSetiawan P. 2010. Entrepreneurial orientation pada industri kreatif di jawa timur dan Pengaruhnya terhadap pertumbuhan perusahaan. Skripsi. Universitas Kristen Terjemahan. Jakarta Penerbit ErlanggaJaf StonerStoner JAF. 1996. Manajemen Terjemahan. Jakarta Penerbit Makro Ekonomi. Jakarta. Raja Grafindo PersadaS SukirnoSukirno S. 2005. Pengantar Makro Ekonomi. Jakarta. Raja Grafindo Snapshot of Indonesian Entrepreneurship and Micro, Small, and Medium Sized Enterprise DevelopmentUsaidUSAID. 2012. "A Snapshot of Indonesian Entrepreneurship and Micro, Small, and Medium Sized Enterprise Development." PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN SMP PGRI 6 SURABAYA NASKAH PUBLIKASI SMP PGRI 6 SURABAYA TAHUN 2018 1 Pendahuluan Unit usaha dan unit produksi merupakan bagian dari kewirausahaan yang perlu diwujudkan dan dikembangkan di lembaga pendidikan sekolah, agar 2 mampu memberikan bekal dan kemandirian bagi peserta didik yang menjadi tanggung jawab bersama antara kepala sekolah dan guru. Unit usaha merupakan suatu bentuk kegiatan yang mampu menghasilkan keuntungan, misalnya menjahit, penjualan, koperasi, dan sebagainya. Sedangkan unit produksi adalah kegiatan yang mampu mengolah dan menghasilkan suatu barang, sepert beternak ayam petelur, pedaging, dan sebagainya. Kewirausahaan yang dapat dikembangkan di SMP PGRI 6 SURABAYA antara lain unit usaha dan unit produksi. Unit usaha berupa koperasi siswa, dan koperasi guru, sedangkan unit produksi berupa sablon dan menjahit. Darri kedua unit kewirausahaan tersebut dapat dikembangkan sesuai dengan visi dan misi sekolah, tdak mengganggu kegiatan rutn sekolah. Tujuan umum mendeskripsikan tentang pengembangan kewira− usahaan SMP Negeri 2 Gunung Wungkal Kabupaten Pat. Sedangkan tujuan khusus penelitan, yaitu mendeskripsikan tentang 1 Bagaimana pengembangan kewirausahaan unit usaha di SMP PGRI 6 SURABAYA ; 2 Bagaimana pengembangan kewirausahaan unit produksi di SMP PGRI 6 SURABAYA Metode Penelitian Jenis penelitan adalah kualitatf Ditnjau dari pendekatannya, penelitan ini termasuk penelitan kualitatf. Lokasi penelitan di SMK PGRI 1 Karanganyar. Penelitan ini menyajikan data–data kualitatf yang diperoleh dari hasil penelitan tanpa ada intervensi dari penelit. Penelitan kualitatf Qualitative research adalah suatu penelitan yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisa fenomena, peristwa aktvitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok Sukmadinata, 2005 60. Pendekatan penelitan fenomenologi. Subjek penelitan adalah kepala sekolah dan guru. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Jenis data dalam penelitan ini adalah data kualitatf berupa kata-kata, hasil wawancara, observasi, hasil analisis dan dokumentasi atau 3 semua catatan yang terarsip di sekolah dan data sejenis lainnya sepert photo, visi misi sekolah yang mendukung penelitan ini. Data hasil wawancara diperoleh dari kepala sekolah, ketua komite, dan guru. Jenis data dari hasil observasi berupa catatan lapangan tentang pengembangan sarana prasarana sekolah. Sumber data penelitan adalah sumber data primer berupa hasil wawancara dan observasi lapangan dengan informan, sedangkan sumber data sekunder berupa hasil studi dokumen yang diperoleh dalam penelitan. Untuk penentuan informan bahwa setelah penelit melakukan prasurvey sebagai studi pendahuluan, penelit menetapkan pihak-pihak yang menjadi subjek narasumber yang dijadikan sebagai subjek penelitan. Pemilihan informan dilakukan berdasarkan pertmbangan pada kemampuan mereka untuk memberi informasi yang diperlukan dalam penelitan. Dalam penelitan ini, narasumbernya, yaitu kepala sekolah, dan guru. Teknik analisis data dilaksanakan selama pengumpulan data dan analisis data setelah pengumpulan data . Keabsahan data menggunakan pengamatan secara terus menerus, trianggulasi data. teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding tehadap data yang diperoleh melalui wawancara, untuk mencari atau memperoleh standar kepercayaan data yang diperoleh dengan jalan melakukan pengecekan data, cek ulang, dan cek silang pada dua atau lebih informasi, dan membicarakan dengan orang lain rekan-rekan sejawat yang banyak mengetahui dan memahami masalah yang ditelit. Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitk dengan rekan-rekan sejawat. Teknik ini juga mengandung beberapa maksud sebagai salah satu teknik pemeriksaan keabsahan data. Hasil Penelitian dan Pembahasan Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang secara kreatf dan inovatf untuk mewujudkan nilai tambah. Tujuan pengembangan 4 kewirausahaan bagi kepala sekolah adalah untuk meningkatkan kualitas kewirausahaannya dan mengembangkan dan gurunya. Banyak karakteristk kewirausahaan yang dapat dimiliki oleh kepala sekolah sebagai wirausaha. Tetapi, pada materi ini dibatasi pada inovasi, kerja keras, motvasi tnggi, pantang menyerah. Dan kreatf untuk mencari solusi terbaik. Untuk menjadi wirausahawan sukses harus memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan kewirausahaan. 1. Pengembangan kewirausahaan unit usaha di SMP PGRI 6 SURABAYA Kualitas dasar daya hat kewirausahaan memiliki karakteristk/ dimensi-dimensi sebagai berikut prakarsa/inisiatf tnggi; ada keberanian moral untuk mengenalkan hal-hal baru; proaktf, tdak hanya aktf apalagi hanya reaktf; berani mengambil resiko; berani berbeda; properubahan dan bukan pro kemapanan; kemauan, motvasi, dan spirit untuk maju sangat kuat; memiliki tanggungjawab moral yang tnggi; hubungan interpersonal bagus; berintegritas tnggi; gigih, tekun, sabar, dan pantang menyerah; bekerja keras; berkomitmen tnggi; memiliki kemampuan untuk memobilisasi orang lain; melakukan apa saja yang terbaik; melakukan perbaikan secara terus menerus; mau memetk pelajaran dari kesalahan, dari kesuksesan, dan dari praktekpraktek yang baik; membangun teamwork yang kompak, cerdas, dinamis, harmonis, dan lincah; percaya diri; pencipta peluang; memiliki sifat daya saing tnggi, tetapi mendasarkan pada nilai solidaritas; agresif/ofensif; sangat humanistk dan hangat pergaulan; terarah pada tujuan akhir, bukan tujuan sesaat; luwes dalam pergaulan; selalu menginginkan tantangan baru; selalu membangun keindahan cita rasa melalui seni kriya, musik, suara, tari, lukis, dsb.; bersikap mandiri akan tetapi supel; tdak suka mencari kambing hitam; selalu berusaha menciptakan dan meningkatkan nilai tambah sumberdaya; terbuka terhadap umpan balik; selalu ingin mencari perubahan yang lebih 5 baik meningkatkan/mengembangkan; tdak pernah merasa puas, terus menerus melakukan inovasi dan improvisasi demi perbaikan selanjutnya; dan keinginan menciptakan sesuatu yang baru. Kualitas dasar daya fisik/raga kewirausahaan memiliki karakteristk/ dimensi-dimensi sebagai berikut menjaga kesehatan secata teratur; memelihara ketahan/stamina tubuh dengan baik; memiliki energi yang tnggi; dan keterampilan tubuh dimanfaatkan demi kesehatan dan kebahagiaan hidup. Menurut Tasbillah 20116, menyatakan bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi peluang-peluang yang muncul di pasar. Eksploitasi tersebut sebagian besar berhubungan dengan pengarahan dan atau kombinasi input yang produktf. Seorang wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resiko atau peluang yang muncul, serta sering dikaitkan dengan tndakan yang kreatf dan innovatf. Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru.. Makin lama wirausahawan menjiwai dunia wirausaha, makin banyak pengalaman wirausahawan, maka makin tajamlah naluri wirausahawan. Seseorang yang mempunyai komitmen diri yang teguh akan sikapnya adalah orang yang mampu untuk menjadi pemimpin yang selanjutnya cara dan metode yang diterapkannya disebut Kepemimpinan. Suatu pedoman bagi kepemimpinan yang baik adalah “perlakukanlah orang-orang lain sebagaimana wirausahawan ingin diperlakukan”. Berusaha memandang suatu keadaan dari sudut pandangan orang lain akan ikut mengembangkan sebuah sikap tepo seliro. Pengusaha yang berpeluang untuk maju secara mantap adalah yang memiliki jiwa kepemimpinan yang sangat menonjol. Ciri-ciri mereka biasanya sangat menonjol, dan sangat khas. Dimana keputusan dan sepak terjangnya sering 6 dianggap tdak lazim dan lain dari pada umumnya pengusaha Anonim, 2012 6. Seseorang yang ingin menjadi wirausahawan sukses tdak cukup hanya memiliki kualitas dasar kewirausahaan, akan tetapi kualitas instrumental kewirausahaan penguasaan disiplin ilmu. Misalnya, seorang kepala sekolah, pengawas, atau kepala dinas pendidikan kabupaten/kota, harus memiliki ilmu pengetahuan yang luas di bidang pekerjaan yang menjadi kewenangan dan tanggung jawabnya. Kreatvitas dan inovasi merupakan dimensi-dimensi pentng kewirausahaan. Kreatvitas adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru, yang belum pernah ada sebelumnya. Sedang inovasi adalah penciptaan sesuatu yang berbeda dari sebelumnya. Contoh hasil inovasi adalah koperasi sekolah, di mana sekolah menyediakan usaha koperasi yang menjual alat tulis, buku, tas, sepatu, dan sebagainya, warga sekolah bisa memenuhi kebutuhannya melalui pemanfaatan koperasi sekolah. Kegiatan wirausaha lain. Yohanes Surya menemukan cara-cara pembelajaran fisika yang inovatf sehingga menghasilkan juara olimpiade fisika tngkat dunia. Penemu jarimatka menemukan pembelajaran matematka di SD. Phytagoras menemukan rumus Phytagoras dalam guru. Di Tidore memanfaatkan gelombang laut dan alam sekitar sebagai laboratorium praktk siswa,dan koleksi pohon langka di SMA Ambarawa sebagai sarana observasi siswa dan guru. Kewirausahaan dapat dipelajari melalui sistem manajemen strategi. Ada empat kompetensi yang perlu dimiliki wirausaha, yakni pengetahuan tentang proses produksi, jaringan usaha, dukungan finansial, dan kemampuan manajemen. Kewirausahaan hendaknya diberikan sejak dini dengan cara melihat dunia nyata di luar ruang kelas, sepert melihat proses produksi di pabrik, bengkel, bank, atau sentra kerajinan. Siswa SMP juga perlu 7 diajarkan tentang ketdakpastan dan risiko bisnis dalam dunia usaha. Naluri kewirausahaan harus dibangun sejak dini dari keluarga. Kepala dan guru bekerja keras untuk mencapai keberhasilan dan guru sebagai organisasi pembelajar yang efektf. Berikut disampaikan beberapa cara untuk mempengaruhi seseorang agar mau bekerja keras, menanamkan keyakinan bahwa banyak bukt keberhasilan seseorang karena kerja keras. Apabila kita ditanya tentang keberhasilan kita, maka jawaban kita adalah berkat kerja keras, meanamkan keyakinan, warga sekolah harus bekerja keras agar yang dibutuhkan tercapai. Jangan mengharapkan sesuatu, jika tdak berbuat sesuatu, menanamkan keyakinan, saya ingin jadi orang yang bermanfaat. Banyak penganggur ingin bekerja, menentukan target yang harus dicapai, menunjukkan kerja keras untuk dijadikan contoh bagi siswa. Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan pendidikan kewirausahaan mengusahakan agar peserta didik mengenal dan menerima nilai-nilai kewirausahaan sebagai milik mereka dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya melalui tahapan mengenal pilihan, menilai pilihan, menentukan pendirian, dan selanjutnya menjadikan suatu nilai sesuai dengan keyakinan prinsip ini, peserta didik belajar melalui proses berpikir, bersikap, dan berbuat. Ketga proses ini dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam melakukan kegiatan yang terkait dengan nilai-nilai kewirausahaan. Semakin maju suatu wirausaha sekolah makan semakin banyak orang yang terdidik, maka semakin dirasakan pentngnya dunia wirausaha. Pembangunan akan lebih mantap jika ditunjang oleh wirausahawan yang berart karena kemampuan pemerintah sangat terbatas. Pemerintah tdak akan mampu menggarap semua aspek pembangunan karena sangat banyak membutuhkan anggaran belanja, personalia, dan pengawasannya. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum yang berlandaskan pada asas kekeluargaan dan demokrasi 8 ekonomi. Kegiatan usaha koperasi merupakan penjabaran dari UUD 1945 pasal 33 ayat 1. Dengan adanya penjelasan UUD 1945 Pasal 33 ayat 1 koperasi berkedudukan sebagai soko guru perekonomian nasional dan sebagai bagian yang tdak terpisahkan dalam sistem perekonomian nasional. Koperasi sekolah di SMP Negeri 2 Gunung Wungkal Kabupaten Pat adalah koperasi yang didirikan oleh para warga sekolah, baik kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, maupun siswa sebagai tempat pendidikan dan lathan berkoperasi di sekolah. Koperasi Sekolah tdak berbentuk badan hukum, tetapi mendapat pengakuan sebagai perkumpulan koperasi dari Kantor Departemen Koperasi. Ciri khas koperasi di SMP PGRI 6 SURABAYA, antara lain bentuknya badan usaha yang tdak berbadan hukum, anggotanya siswa-siswa sekolah tersebut, keanggotannya selama kita masih menjadi siswa, koperasi sekolah dibuka pada waktu istrahat khusus bagi petugasnya adalah siswa, karena sebagai lathan dan praktk berkoperasi, melath disiplin dan kerja, menyediakan perlengkapan siswa, mendidik siswa hemat menabung, dan tempat menyelanggarakan ekonomi dan gotong royong bagi warga SMP PGRI 6 SURABAYA Di samping itu, pelaksanaan operasional pelayanan koperasi di SMP PGRI 6 SURABAYA ditunjuk petugas yaitu dua guru yang siap melayani pada saat istrahat, dan dibantu dua orang tenaga tata usaha pada saat jam efektf pembelajaran, jika setap saat membutuhkan alat tulis, dan sejenisnya, sedangkan pengurus OSIS diberikan tugas untuk membantu melayani pada saat jam istrahat seara bergiliran. 2. Pengembangan kewirausahaan unit produksi di SMP PGRI 6 Surabaya Pengembangan kewirausahaan unit produksi di SMP PGRI 6 Surabaya memerlukan motvasi merupakan salah 9 satu alat atasan agar bawahan mau bekerja keras dan bekerja cerdas sesuai dengan yang diharapkan. Pengetahuan tentang motvasi membantu para Kepala dan guru untuk menumbuhkan motvasi baik bagi dirinya maupun warga sekolah. Kepala dan guru sebagai wirausahawan harus memiliki motvasi yang kuat untuk mencapai sukses bagi siswanya. Hal ini bertujuan untuk meraih sukses melalui motvasi yang kuat dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, mengembangkan potensi sekolah, menjadi contoh bagi warga sekolah. Sebelum memotvasi orang lain, kepala sekolah dan guyru untuk memotvasi diri sendiri terlebih dahulu, dengan cara antara lain berpikiran positf. Ketka mengkritk orang begitu terjadi ketdakberesan, tetapi kita lupa memberi dorongan positf agar mereka terus maju. Jangan mengkritk cara kerja orang lain kalau kita sendiri tdak mampu memberi contoh terlebih dahulu. Kepala dan guru dalam hal ini sebagai model, menciptakan perubahan yang kuat. Adanya kemauan yang kuat untuk mengubah situasi oleh diri sendiri. Mengubah perasaan tdak mampu menjadi mampu, tdak mau menjadi mau. Kata, ”Saya juga bisa” dapat membantu meningkatkan motvasi berprestasi. Kepala dan guru dalam hal ini sebagai agent of change. Kepala sekolah dan guru membangun harga diri. Banyak kelebihan kita sendiri yang tdak dimiliki orang lain, memantapkan pelaksanaan. Ungkapkan dengan jadwal yang jelas dan laksanakan, membina keberanian, kerja keras, kemandirian, dan bersedia belajar dari orang lain. Kepala sekolah dan guru selalu berusaha melakukan yang terbaik, dan mengeliminasi sikap suka menunda-nunda. Hilangkan sikap menunda-nunda dengan alasan pekerjaan itu terlalu sulit dan segeralah untuk memulai. Kepala sekolah dan guyru harus menumbuhkan kesadaran dan sikap pantang menyerah adalah daya tahan seseorang bekerja sampai sesuatu yang diinginkannya tercapai. Pantang menyerah adalah kombinasi antara bekerja keras dengan motvasi yang kuat untuk sukses. Orang yang 10 pantang menyerah selalu bekerja keras dan motvasi kerjanya juga tak pernah pudar. Kepala sekolah dan guru perlu memiliki sifat pantang menyerah agar tdak mudah putus asa dalam menyelesaikan permasalahan, menghadapi tantangan dan kendala yang ada di sekolahnya. Sudah banyak bukt hasil penelitan bahwa kepala dan guru yang memiliki sifat pantang menyerah akan mampu memajukan sekolahnya dengan sukses. Cara untuk menumbuhkan sifat pantang menyerah adalah dengan menguatkan hat diri sendiri dan warga dan guru agar tdak mudah berputus asa dalam mencapai sesuatu yang diinginkan, dan selalu menjaga kesehatan jiwa dan raga agar tdak mudah leth atau sakit. Motvasi kerja kepala sekolah dan guru adalah keinginan melakukan sesuatu untuk memenuhi kepentngan yang bersumber dari kebutuhan. Kepala dan guru perlu memiliki motvasi yang kuat agar sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dan menjadi teladan bagi warga dan guru. Tujuh cara memotvasi diri sendiri dan orang lain. Pantang menyerah adalah daya tahan seseorang bekerja keras sampai sesuatu yang diinginkannya tercapai. Kepala sekolah/ madrasah perlu memiliki sifat pantang menyerah agar tdak mudah putus asa dalam menghadapi tantangan, permasalahan, dan kendala yang dihadapi oleh dan guru. Cara untuk menumbuhkan sifat pantang menyerah adalah selalu menjaga kesehatan jiwa dan raga serta menguatkan hat untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Menurut Agus 20122, mengemukakan bahwa di samping tugas manajerial dan supervisi, kepala sekolah juga memiliki tugas kewirausahaan. Tugas kewirausahaan ini tujuannya adalah agar seko-lah memiliki sumbersumber daya yang mampu mendukung jalannya sekolah, khususnya dari segi finansial. Selain itu juga agar sekolah membudayakan perilaku wirausaha di kalangan warga sekolah, khususnya para siswa. 11 Salah satu tugas Kepala dan guru adalah menemukan solusi terbaik dalam menghadapi tantangan, permasalahan, dan kendala-kendala di dan guru. Untuk menemukan solusi terbaik tersebut, berikut disampaikan dua teori yang dapat dipraktkkan di dan guru Anda, yaitu kreatvitas dan pemecahan/solusi masalah. Seseorang yang kreatf memiliki ciri-ciri antara lain 1 cenderung melihat suatu persoalan sebagai tantangan untuk menunjukkan kemampuan diri; 2 cenderung memikirkan alternatf solusi/tndakan yang tdak dilakukan oleh orang-orang pada umumnya atau bukan sesuatu yang sudah biasa dilakukan; 3 tdak takut untuk mencoba halhal baru; 4 tdak takut dicemoohkan oleh orang lain karena berbeda dari kebiasaan; 5 tdak cepat puas terhadap hasil yang diperoleh; 6 toleran terhadap kegagalan dan frustasi; 7 memikirkan apa yang mungkin dapat dilakukan atau dikerjakan dari suatu kondisi, keadaan atau benda; 8 melakukan berbagai cara yang mungkin dilakukan dengan tetap berdasar pada integritas, kejujuran, menjunjung sistem nilai, dan bertujuan positf. Kepala dan guru harus memiliki kreatvitas agar apa yang dilakukan membawa perubahan-perubahan baru kearah yang lebih bagi sekolahnya dan memiliki alternatf solusi terbaik untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi. Beberapa cara untuk mengembangkan/ meningkatkan kreatvitas siswa, antara lain 1 mencurahkan perhatan dan pendapat brain storming adalah sebuah teknik untuk menghasilkan ide-ide baru; 2 mengubah ide-ide yang sudah ada; 3 mempelajari teknik berpikir kreatf dari buku-buku; 4 mengikut pendidikan dan pelathan kreatvitas dan mempraktkkannya; 5 bergaul dengan orang-orang yang kreatf; 6 pelajari proses perubahan ide; dan 7 apresiasi terhadap seni. Menurut Febrianto 20123, mengemukakan bahwa ciri-ciri kewirausahaan antara lain 1 Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang tmbul pada dirinya; 2 Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan kegagalan; 3 12 Memiliki tanggungjawab personal yang tnggi; 4 Berani menghadapi risiko dengan penuh perhitungan; dan 5 Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang. Lebih lanjut, Agus 20125, menambahkan bahwa Kompetensi kepala sekolah yang cukup sentral dan merupakan pokok dari keberlanjutan program sekolah diantaranya adalah kompetensi Kewirau-sahaan. Sebagai salah satu cara bagaimana sekolah mampu mewujudkan ke-mampuan dalam wirausahanya ini maka kepala sekolah harus mampu menun-jukkan kemampuan dalam menjalin kemitraan dengan pengusaha atau dona-tur, serta mampu memandirikan sekolah dengan upaya berwirausaha. Secara rinci kemampuan atau kinerja kepala sekolah yang mendukung terhadap per-wujudan kompetensi kewirausahaan ini, di antara mencakup a menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan dan guru; b bekerja ke-ras untuk mencapai keberhsilsan dan guru sebagai organisasi pembelajar yang efektf; c memiliki motvasi yang kuat untuk sukses dalam me-laksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin dan guru; d pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi dan guru; e memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/ jasa dan guru sebagai sumber belajar peserta didik. 3. Program Pengembangan Dari pengembangan hasil pembahasan kewirausahaan tersebut unit di usaha atas, yang meliput dan pengembangan kewirausahaan unit produksi di SMP Negeri 2 Gunung Wungkal Kabupaten Pat, penelit menawarkan program pengembangan sebagai berikut 1. Pengembangan kewirausahaan unit usaha di SMP PGRI 6 SURABAYA Pengembangan kewirausahaan unit usaha di SMP PGRI 6 SURABAYA agar dapat mencapai maksud dan tujuan 13 yang maksimal, maka koperasi menyelenggarakan usaha-usaha sebagai berikut a. Unit usaha pertokoan, menyediakan alat tulis-menulis, buku-buku siswa, pakaian seragam sekolah, alat-alat praktek sekolah, misalnya alat menggambar, alat olahraga, alat praktk biologi, alat praktk kimia dan lain-lain. b. Unit usaha kafetaria atau kantn, menyediakan minuman dan makanan ringan yang diperuntukan bagi guru dan siswa. c. Unit usaha simpan pinjam, mewajibkan para anggota siswa dan guru untuk membayar simpanan wajib secara teratur dan menggiatkan anggota untuk menabung atau menyimpan sukarela secara teratur agar mudah pengelolaannya. Bagi siswa dan guru yang membutuhkan pinjaman juga dilayani sesuai dengan kebuituhan yang diatur dalam komitmen bersama d. Unit usaha jasa, misalnya jasa fotokopi, jasa penjilidan, jasa pengetkan untuk melayani kepentngan guru dan siswa, sehingga tdak perlu keluar dari lingkungan sekolah. 2. Pengembangan kewirausahaan unit produksi di SMP PGRI 6 SURABAYA Pengembangan kewirausahaan unit produksi di SMP PGRI 6 SURABAYA memang belum tampak nyata dan belum dikelola dengan optmal, misalnya pelayanan jahitan seragam masih terbatas ditangani oleh beberapa guru keterampilan yang bekerjasama dengan penjahit di luar, yang seharusnya bisa dikelola bersama warga sekolah. selanjutnya, SMP PGRI 6 2 SURABAYA memilki lahan kosong seluas m yang hanya ditumbuhi rumput dan beberapa tanaman keras jat dan mahoni, yang sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk perkebunan buah, sayu mayur, dan apotk hidup, karena terbatasnya sumber daya manusia yang ada, sehingga 14 pengelolaannya perlu diprogramkan. Untuk itu, penelit menyampaikan penawaran program pengembangan unit produksi berupa penjahitan seragam sekolah, kepala sekolah dan guru perlu mengambil sikap dan inisiatf membentuk kelompok keterampilan yang anggotanya para siswanya diberikan lathan keterampilan mengukur pola dan keterampilan menjahit. 2 Selanjutnya terkait dengan lahan kosong seluas m milik 2 sekolah tersebut dimanfaatkan menjadi tga bagian, seluas m dapat 2 dimanfaatkan untuk tanaman buah, misalnya mangga seluas m untuk 2 tanaman sayur mayur, dan seluas m untuk tanaman apotk hidup. Pengembangan kewirausahaan unit produksi di SMP Negeri 2 Gunung Wungkal Kabupaten Pat dapat dilakukan melalui pentahapan sebagai berikut. 1 Melakukan evaluasi diri tentang tngkat/level kepemilikan kewirausahaan. Ini dapat dilakukan melalui pengisian daftar kualitas kewirausahaan atau menjawab sejumlah pertanyaan tentang kewirausahaan yang dilakukan setulus-tulusnya dan sejujur-jujurnya; 2 Berdasarkan hasil evaluasi diri profil diri jiwa kewirausahaan, selanjutnya ditempuh melalui berbagai upaya yang disebut “belajar; dan 3 Mempelajari kewirausahaan dapat dilakukan melalui berbagai upaya, misalnya berpikir sendiri, membaca buku, jurnal, internet/web-site, magang, kursus pendek, belajar dari wirausahawan sukses, pengamatan langsung dilapangan, dialog dengan wirausahawan sukses, mengikut seminar, mengundang wirausahawan sukses, menyimak acara-acara kewirausahaan di televisi, atau cara-cara lain yang dianggap tepat bagi dirinya untuk mempelajari kewirausahaan. Dari program pengembangan kewirausahaan di SMP Negeri 2 Gunung Wungkal Kabupaten Pat dapat ditegaskan bahwa dalam pengembangan kewirausahaan, baik jasa maupun produkdi perlu memiliki rasa percaya diri yang kuat. Sifat-sifat utama di atas dimulai dari pribadi 15 yang mantap, tdak mudah terombang-ambing oleh pendapat dan saran orang lain, secara sadar mau menerima saran-saran orang lain. jangan menghindar dan menolak saran dan kritk orang lain, bahkan dapat memanfaatkannya sebagai masukan untuk dipertmbangkan, kemudian harus memutuskan segera untuk melangkah dan mengerjakan sesuatu yang produktf. Sebagai wirausahawan harus optmis dan percaya diri, dapat mempertmbangkan dengan jernih dan logis atas segala sesuatu yang akan diputuskan dan menjadi komitmen. Menurut Aidis Estrin, dan Mickiewicz 20081 menyatakan bahwa hubungan antara lingkungan kelembagaan dan pengembangan kewirausahaan secara empiris di Rusia, relatf bias berlangsung di Negara maju, transisi, dan negara berkembang lainnya. Sejumlah penelitan telah menunjukkan kerjasama berdampak terhadap perilaku kewirausahaan, untuk mengatasi kesenjangan. Benyamin 20101 dari Pusat Pengembangan Inisiatf Masyarakat Afrika menegaskan keuntungan kewirausahaan bagi pemuda dalam suatu organisasi yang berfokus pada pengembangan usaha yang dibentuk pada tahun 2004 untuk membantu pemuda miskin melalui kewirausahaan di Nigeria untuk membangun bisnis yang menciptakan lapangan kerja, pendapatan, dan peluang ekonomi bagi keluarga, masyarakat dan Negara melalui pelathan. Eddison 20123 mengemukakan bahwa Sebagai kontribusi terbesar, sekolah telah melaksanakan kewirausahaan untuk mendukung program akademis tertentu akan membuka kemungkinan baru yang luar biasa untuk seluruh bidang studi kewirausahaan. Ini juga akan memungkinkan program-saat kewirausahaan yang ada di sekolah yang melibatkan lebih dari 30 anggota dan lebih dari 20 program-untuk mencapai potensi penuh dengan meningkatkan penelitan, pengajaran, dan pengembangan. Ellerman 20063 menyebutkan bahwa pendidikan kewirausahaan 16 dalam ekonomi transisi perlu dilihat sebagai upaya sosial yang sangat luas maju di berbagai bidang sekolah dasar dan menengah, lembaga pendidikan orang dewasa, universitas, dan perguruan tnggi serta dalam domain yang luas pendidikan publik melalui elektronik dan cetak media. Menurut Jonsdottir 2010 4 menyatakan bahwa pendidikan kewirausahaan merupakan kontribusi yang signifikan terhadap upaya yang maksimal dalam memberikan bekal kemampuan dan kecakapan kepada siswa dalam mengembangkan kewirausahaan dan mengidentfikasi kesenjangan antara teori dan praktk, sehingga mampu menumbuhkan kemandirian. Menurut Kerala 2010 1 menyebutkan bahwa inisiatf merupakan sekuel kegiatan diciptakan untuk menumbuhkan budaya kewirausahaan, menghasilkan sesuatu yang daoat dibanggakan dan diandalkan untuk melaksanakan usaha dan kontribusinya bagi masyarakat. Menurut Babson 2012 1 mengatakan bahwa upaya mengembangkan keterampilan siswa sebagai bergairah, pengusaha motvasi diri dalam sebuah komunitas berbasis kerjasama dan mengembangkan keterampilan tertentu yang mampu memberikan bekal bagi siswa. Hasil penelitan Baylor University 2012 1, menyatakan bahwa program kewirausahaan berada di peringkat kedua di negeri Amerika Serikat, dan merupakan salah satu program tertua dari jenisnya. Siswa memperlajari kewirausahaan umumnya untuk mencapai cita-cita masa depan yang baik, memperoleh pekerjaan, bisnis yang memiliki potensi pertumbuhan yang tnggi. Para siswa utama membantu dalam mengidentfikasi pilihan karir yang layak dalam kewirausahaan, memperluas pengetahuan dasar mereka tentang proses kewirausahaan, dan mengembangkan keterampilan manajemen usaha. Simpulan Hasil penelitan dan pembahasan tentang “Pengembangan 17 Kewirausahaan SMP Negeri 2 Gunung Wungkal Kabupaten Pat”, dapat disimpulkan sebagai berikut 1 Pengembangan kewirausahaan unit usaha di SMP Negeri 2 Gunung Wungkal Kabupaten Pat masih terbatas pada usaha koperasi sekolah yang masih terbatas pada pemenuhan sebagian kebutuhan siswa sepert alat tulis dan buku, belum menyentuh kebutuhan semua warga sekolah; 2 Pengembangan kewirausahaan unit produksi di SMP Negeri 2 Gunung Wungkal Kabupaten Pat masih terbatas pada kegiatan penjahitan seragam sekolah dan masih melibatkan tenaga penjahit dari luar, belum sepenuhnya dapat diselesaikan oleh warga sekolah sendiri. Di samping itu, pihak sekolah yang memiliki lahan kosong belum dimanfaatkan untuk unit produksi, misalnya untuk perkebunan buah, sayur mayur, dan apotk hidup. Berdasarkan kesimpulan tersebut, penelit menawarkan program pengembangan unit usaha berupa unit usaha pertokoan, unit usaha kafetaria atau kantn, unit usaha simpan pinjam, dan unit usaha jasa, misalnya jasa fotokopi, jasa penjilidan, jasa pengetkan. Sedangkan pengembangan unit produksi berupa memaksimalkan potensi warga sekolah dalam melayani penjahitan seragam sekolah 2 dan seragam dinas lainnya, serta memanfaatkan lahan kosong seluas m milik sekolah tersebut dimanfaatkan menjadi tga bagian, seluas m 2 dapat 2 untuk dimanfaatkan untuk tanaman buah, misalnya mangga seluas m 2 tanaman sayur mayur, dan seluas m untuk tanaman apotk hidup. Dari simpulan tersebut, penelit dapat menyampaikan implikasi sebagai berikut 1 Pengembangan kewirausahaan unit usaha di SMP PGRI 6 SURABAYA akan berhasil dengan baik, maka perlu didukung dengan optmalisasi potensi warga sekolah melalui kegiatan peningkatan keterampilan, kemandirian, dan penambahan jenis usahanya, misalnya pertokoan, usaha simpan pinjam, dan jasa fotokopi; 2 Pengembangan kewirausahaan unit produksi di SMP PGRI 6 SURABAYA akan berhasil jika bukan hanya pada kegiatan penjahitan seragam sekolah saja, tetapi dikembangkan pada seragam dinas, pemanfaatan lahan kosong dibudidayakan untuk tanaman produktf, misalnya tanaman buah mangga, sayur mayur, dan apotk hidup. 18 Dari simpulan dan implikasi tersebut, penelit dapat menyampaikan implikasi sebagai berikut 1 Bagi kepala sekolah dan guru, hendaknya selalu berupaya mengoptmalkan kemampuan kewirausahaan siswa melalui berbagai usaha dengan membekali keterampilan, kecakapan, pengetahuan, dan kemandirian yang kuat, sehingga siswa mampu merealisasikannya dengan baik dan berhasil serta memberikan manfaat bagi semua orang; 2 Bagi pemerintah hendaknya memberikan daya dukung berupa pendidikan dan pelathan bagi kepala sekolah, guru, dan perwakilan siswa tentang kewirausahaan di sekolah, sehingga mereka mampu memberikan manfaat ke depan bagi peningkatan kualitas pendidikan dan masa depan bangsa; 3 Bagi stakeholders, khususnya orangtua siswa hendaknya memberikan daya dukung dalam pengembangan kewirausahaan di sekolah melalui investasi yang sesuai dengan kebutuhan anak dan sekolah.

dokumen program pengembangan kewirausahaan