Pembersihmesin cuci mampu menghilangkan penumpukan kotoran dan bakteri yang tidak terlihat mata. Alhasil, mesin cuci Anda akan lebih bersih dan bebas bau. Ada banyak merek pembersih mesin cuci yang bagus, seperti Prokleen, Putto Houzz, Sanni, dan lainnya. Setiap pembersih mesin cuci mempunyai keunggulan masing-masing, termasuk salah satunya berfungsi sebagai anti-limescale atau antikerak.Kali
2 Cuka. Campurkan cuka dan air suam dalam jumlah yang sama dan sapu di baju yang kotor. Rendam kain dalam larutan selama beberapa jam. Bilas dengan air sejuk dan lihat kotoran pasti pudar. 3. Pantyhose (sarung kaki yang nipis) Cara ini sangat membantu menghilangkan kesan kuning deodorant di baju.
Setiapbaju yang dibasuh dengan sabun Daia tidak memerlukan sebarang pewangi tambahan seperti softener. Memang cukup kuat, tahan lama dan menghilangkan bau kurang enak pada pakaian. Bersama Triple Enzyme Technology dapat menghilangkan kotoran dengan efisien tanpa memerlukan proses rendaman.
terdapatpelbagai brand thinner di pasaran,tetapi saya memilih thinner dibawah bajet sekitar RM4.00 boleh ditemui di kedai2 kajian saya sendiri ternyata thinner dapat membantu menghilangkan kesan degil deodorant pada baju anda lebih2 lagi jenis t shirt yang berwarna gelap baik hitam,kelabu,biru,hijau merah ataupun kelabu putih..dan thinner ini juga tidak akan menyebabkan
CaraBuat Sabun Basuh Baju. Meski sabun cuci piring umumnya digunakan untuk menghilangkan noda di piring, panci, hingga wajan, tetapi sabun ini juga aman digunakan untuk mencuci baju kok, moms. Pada zaman dulu, orang mencuci pakaian di sungai tanpa menggunakan sabun.
CaraMenghilangkan Kotoran Pada Pakaian Dan Soft Toy Dengan Pencuci VANISH Hi Korang, Kita sebagai surirumah yang senantiasa tak cukup masa nak handle segala jenis kerja kat rumah tu kan, sememangnya tercari-cari cara hilangkan kotoran degil pada pakaian, tips sabun basuh terbaik, tips penjagaan pakaian dan cara untuk buatkan pakaian tak luntur
Rendampakaian dalam air yang dicampur 1 sudu kecil baking soda. Jangan tunggu sampai kotoran kering dan sudah melekat pada pakaian bayi kerana ia lebih susah hendak ditanggalkan. Selain itu anda boleh juga menggunakan cuka masak untuk menghilangkan kotoran ini. Caranya larutkan cuka dalam air paip dengan nisbah 1:3, kemudian baru cuci.
pH2Dr. Bagaimana biasanya cara mencuci pakaian yang kamu terapkan, memisahkan baju antara berwarna terang dengan gelap, mencuci manual menggunakan tangan, atau selalu mengandalkan mesin cuci? Cara mencuci pakaian yang ketiga sepertinya menjadi yang paling sering dilakukan, ya. Memang praktis sih, tapi cara mencuci tersebut bisa membuat beberapa pakaian berbahan tertentu jadi cepat rusak, lho. Tahukah kamu kalau tidak semua pakaian dapat dicuci dengan cara yang sama? Pasalnya, beragam jenis kain yang digunakan untuk membuat pakaian membutuhkan perawatan yang berbeda, tak selalu bisa dicuci menggunakan mesin cuci. Cara mencuci pakaian berdasarkan bahan yang mudah diterapkan Jangan sampai pakaian kamu menjadi rusak karena salah teknik mencuci. Supaya pakaian lebih awet, yuk kenali jenis kain dan cara mencuci baju yang benar sesuai dengan jenis kainnya. Simak artikel ini hingga bagian akhir, ya! 1. Cara mencuci pakaian berbahan denim Cara mencuci pakaian berbahan denim Foto Shutterstock Setiap orang pasti setidaknya memiliki pakaian berbahan denim di dalam lemarinya. Pakaian berbahan dasar denim memang dikenal timeless sehingga tidak heran jika hampir semua orang memiliki dan mengandalkannya hampir di setiap saat. Cara mencuci baju berbahan denim yang paling tepat adalah dengan membersihkan dahulu noda atau kotoran yang menempel. Sikatlah satu arah dengan pelan atau kucek perlahan menggunakan sabun. Setelah noda menghilang, barulah cuci pakaian denim secara keseluruhan hingga bersih. Jika hendak menggunakan mesin cuci, pastikan untuk menambah kecepatan mesin cuci. Perlu diingat, pakaian denim tergolong kelompok yang berat, maka ada baiknya untuk tidak mengisi mesin cuci terlalu penuh untuk memudahkan proses mencuci agar pakaian benar-benar bersih. 2. Cara mencuci pakaian berbahan katun Cara mencuci pakaian berbahan katun Foto Topshop Pakaian dengan bahan katun merupakan favorit banyak orang. Kain serat alami ini bertekstur tipis dan ringan, memberikan rasa adem serta mempunyai daya serap keringat sehingga cocok digunakan sebagai bahan pakaian di negara tropis seperti Indonesia. Cara mencuci pakaian berbahan katun yang paling tepat adalah memisahkan terlebih dahulu warna yang gelap dengan terang. Hal ini demi menghindari adanya noda luntur pada pakaian berwarna terang. Setelah dipisah, mulailah mencuci pakaian berbahan katun menggunakan sabun dan air bersuhu normal. Untuk pakaian berwarna gelap sebaiknya dicuci dengan air dingin atau normal karena suhu yang panas dapat menyebabkan warna menjadi pudar. Ketika memeras pakaian berbahan katun sebaiknya jangan dilakukan terlalu kencang karena bisa membuat serat-serat kain menjadi rusak. Selain itu, pakaian berbahan katun juga tidak boleh dikeringkan memakai mesin pengering secara berlebihan karena akan membuatnya berubah bentuk. Baca juga Ini 5 Tips Mencuci Pakaian Dalam dengan Mesin Cuci 3. Cara mencuci pakaian berbahan nilon Cara mencuci pakaian berbahan nilon Foto Moncler Sebagai kain berbahan sintetis, nilon dikenal karena sifatnya yang mudah menyerap warna pakaian lain dan rentan terkena luntur. Pisahkan pakaian berbahan nilon dari bahan-bahan lainnya, apalagi jika warnanya terang. Pemilihan sabun cuci pun tidak boleh sembarangan. Hindari sabun cuci pakaian yang mengandung klorin. Agar pakaian nilon lebih awet, cucilah menggunakan sabun mandi berbahan lembut yang ada di rumah. 4. Cara mencuci pakaian berbahan wool Cara mencuci pakaian berbahan wool Foto Brooks Brothers Wool adalah jenis garmen yang terbuat dari bulu domba dan biasanya digunakan untuk membuat pakaian yang mampu menghangatkan tubuh saat cuaca dingin. Namun, cara mencuci baju yang satu ini cukup rumit dan harus dilakukan dengan hati-hati agar seratnya tetap terjaga dan tidak berubah bentuk. Sebelum mencucinya, kamu harus melihat label perawatan terlebih dahulu yang biasa berada di bagian belakang atau sisi kanan maupun kiri pakaian. Tidak semua pakaian berbahan wool diperkenankan untuk dicuci menggunakan mesin cuci. Biasanya pakaian berbahan ini hanya dibolehkan untuk dicuci manual menggunakan tangan. Jika ada noda menempel, kuceklah secara perlahan. Jangan pernah menyikat pakaian berbahan wool. Jika ingin menggunakan mesin cuci, pastikan kamu sudah menyetel mode yang paling ringan atau lembut sehingga aman digunakan pada pakaian wool. Kamu juga sebaiknya mencuci baju wool dengan air dingin. Perlu kamu ketahui, pakaian berbahan wol akan mudah menyusut bila dicuci menggunakan air panas atau dikeringkan dengan mesin pengering. Maka dari itu, akan sangat aman jika kamu melakukan pencucian dan pengeringan pakaian berbahan wool secara manual. Baca juga Ramah Lingkungan, Ternyata 5 Bahan Alami Ini Bisa Dijadikan Pewarna Kain 5. Cara mencuci pakaian berbahan sutera Cara mencuci pakaian berbahan sutera Foto Shutterstock Bahan sutera terkenal mempunyai harga yang mahal dan bersifat cukup sensitif. Cara terbaik mencuci pakaian berbahan ini dengan memanfaatkan dry-clean pada layanan laundry terpercaya. Selain itu, kamu juga bisa mencucinya sendiri dengan menggunakan tangan dan sabun mandi atau shampoo lembut. Rendamlah pakaian berbahan sutera pada air bersuhu normal tanpa disikat atau dikucek. Setelah itu, cucilah pakaian dengan tangan tanpa menguceknya dengan kuat dan ingatlah untuk tidak menggunakan sikat. Pakaian berbahan sutera tak perlu diperas. Kamu hanya perlu menggantungnya dengan rapi pada tali jemuran atau hanger lalu menjemurnya di tempat teduh, jangan biarkan terpapar sinar matahari langsung. 6. Cara mencuci pakaian berbahan linen Cara mencuci pakaian berbahan linen Foto Shutterstock Kain linen terbuat dari serat alami tanaman rami. Sebelum mencuci pakaian berbahan linen, coba cek labelnya terlebih dahulu. Periksa apakah pakaian tersebut harus di-dry clean atau bisa dicuci dengan cara manual maupun menggunakan mesin cuci. Jika pakaian linenmu bisa dicuci dengan mesin, maka cucilah sesuai dengan instruksi pada label. Biasanya, pakaian berbahan linen bisa dicuci menggunakan air yang bersuhu normal. Baju berbahan linen menyerap lebih banyak air selama proses pencucian, jadi kamu perlu memerhatikan takaran air yang digunakan. Setelah pakaian kering, setrikalah dengan suhu untuk kain katun atau linen. Sebelum disetrika, balik pakaian lalu setrikalah dari sisi buruk alias bagian dalam. Baca juga Ini 5 Kesalahan Mencuci Sepatu Sneakers yang Harus Kamu Hindari! 7. Cara mencuci pakaian berbahan spandex Cara mencuci pakaian berbahan spandex Foto Nike Pakaian yang bisa melar mengikuti bentuk tubuh secara elastis tentunya nyaman untuk dipakai. Biasanya pakaian tersebut dibuat menggunakan bahan bernama spandex. Bahan spandex pada umumnya digunakan untuk membuat pakaian olahraga, baik berupa baju atau celana. Meskipun pakaian berbahan spandex bisa dicuci manual menggunakan tangan maupun dengan mesin cuci, kamu tidak boleh mencucinya memakai air panas dan bahan pemutih. Hindari juga mengeringkan pakaian berbahan spandex dengan mesin pengering karena akan dengan mudahnya menghilangkan elastisitas kain. Selain tidak perlu disetrika karena tak mudah kusut, proses pengeringan juga sebaiknya tidak dengan cara digantung. Hindari pula pelembut dan pewangi pakaian karena zat kimia yang terkandung di dalamnya akan membuat pakaian jadi cepat kusam. 8. Cara mencuci pakaian berbahan leather Cara mencuci pakaian berbahan leather Foto Shutterstock Pakaian berbahan leather alias kulit sangat sering diandalkan para wanita untuk tampil stunning. Hanya dengan mengenakan jaket leather sebagai pakaian luar saja sudah bisa memaksimalkan tampilan meski dipadukan dengan T-shirt dan celana denim. Praktis dan trendi menjadi dua sifat yang melekat erat pada setiap pakaian yang berbahan leather, khususnya jaket. Meski mudah digunakan, namun perawatan bahan ini membutuhkan cara perawatan yang tak biasa dan tidak semudah pakaian lainnya. Mulai dari pencucian, pengeringan hingga dilipat harus kamu lakukan dengan benar supaya pakaianmu ini tidak cepat rusak. Ada dua bahan pembersih yang bisa digunakan untuk mencuci pakaian berbahan leather, yakni sabun mandi cair atau shampoo. Kedua pembersih tersebut mempunyai sifat yang lembut dan aman digunakan pada pakaian berbahan kulit. Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu basahkan kain lap yang bersih pada larutan air dicampur sabun atau shampoo. Kedua, lap setiap permukaan pakaian hingga bersih. Ketiga, bersihkan kain lap tersebut kemudian gunakan kembali untuk membersihkan sisa sabun atau shampoo yang melekat di permukaan pakaian. Ketiga, keringkan pakaian berbahan leather dengan cara digantung di tempat yang sangat teduh atau bisa juga mengandalkan kipas angin. Kalau kamu memilih untuk mengeringkannya dengan kipas angin, pastikan jarak dengan pakaian tidak terlalu dekat. Setelah pakaian kering sempurna, segera oleskan krim/lotion khusus untuk merawat bahan leather lalu simpanlah di dalam lemari. Pastikan kondisi di dalam lemari bersih dan tidak lembap. Gantunglah pakaian dengan rapi, jangan lupa gunakan plastik pembungkus atau garment bag supaya terhindar dari debu. Cara ini juga bisa kamu lakukan untuk membersihkan pakaian yang terbuat dari bahan PVC atau vinyl karena kedua bahan tersebut mempunyai sifat sama seperti leather. 9. Cara mencuci pakaian berbahan velvet atau suede Cara mencuci pakaian berbahan velvet atau suede Foto Shutterstock Pakaian berbahan velvet dan suede mempunyai karakter yang terbilang mirip. Keduanya sama-sama terasa berbulu dan mempunyai warna mengkilat. Maka dari itu, cara mencuci kedua bahan pakaian ini pun sama. Siapkan dulu sikat gigi berbulu sangat halus. Tak butuh sikat yang baru, kamu bisa menggunakan sikat gigi bekas yang ada di rumah namun pastikan kondisinya masih bersih. Sikat pakaian secara halus untuk menghilangkan debu atau kotoran yang melekat. Setelah itu, rendam pakaian ke dalam air yang sudah dicampur dengan sabun cair lembut atau shampoo. Jika noda masih belum bisa hilang, maka coba sikat kembali pakaian dengan pelan di dalam cairan tersebut. Jangan mengucek pakaian berbahan velvet atau suede. Angkat pakaian dari dalam air, lalu peras pelan sebelum menjemurnya. Gantung pakaian dengan rapi lalu letakkan di tempat yang teduh hingga benar-benar kering. Untuk menyetrikanya, balik pakaian terlebih dahulu kemudian setrika dari sisi buruk alias bagian dalam dengan pilihan suhu khusus bahan velvet atau suede. Jika di setrika kamu tidak ada pilihan suhu tersebut, maka aturlah hingga tidak terlalu panas alias suam-suam kuku. 10. Cara mencuci pakaian berbahan faux fur Cara mencuci pakaian berbahan faux fur Foto Shutterstock Menggunakan bulu hewan menjadi suatu larangan keras bagi seluruh orang, baik wanita maupun pria. Meski begitu, kamu tetap bisa tampil trendi dengan pakaian berbulu yang dibuat menggunakan bahan bulu palsu atau lebih dikenal dengan faux fur. Pakaian berbahan faux fur mempunyai tekstur yang tak kalah halus dengan bulu hewan asli. Meski termasuk bahan sintesis, pakaian yang terbuat dari faux fur juga membutuhkan perawatan yang tidak boleh dilakukan sembarangan. Cara tepat mencuci pakaian berbahan faux fur yaitu dengan merendamnya di dalam air yang sudah dicampur sabun cair, shampoo atau bahan pelembut pakaian. Perlu diingat, jangan gunakan bahan pembersih yang bersifat keras seperti deterjen atau pemutih pakaian. Biarkan pakaian terendam beberapa saat sebelum dibilas bersih. Jika terdapat noda, kamu bisa menyikatnya secara halus menggunakan sikat gigi yang super lembut atau mengucek dengan sangat pelan hingga pakaian menjadi bersih. Untuk memerasnya pun sebaiknya dilakukan dengan pelan agar bulu-bulu tidak rusak atau rontok. Jangan menjemur pakaian berbahan faux leather tepat di bawah sinar matahari, melainkan pilihlah tepat yang teduh. Pada umumnya pakaian ini tidak perlu disetrika karena tak mudah kusut, namun jika kamu ingin menyetrikanya, sebaiknya gunakan steamer alias setrika uap bersuhu rendah atau mengandalkan jasa setrika yang disediakan oleh laundry terpercaya. Itulah cara mencuci pakaian yang benar sesuai dengan bahan yang digunakan. Setelah membaca penjelasan di atas, semoga kamu tidak salah melakukan perawatan pada pakaian kesukaanmu, ya. Veni Talimbo
JawabanC. Molekul sabun bereaksi dengan airPenjelasanSabun dapat mengangkat kotoran dari baju karena memiliki dua gugus yang berbeda kepolarannya, yaitu gugus nonpolar dan gugus polar. Gugus non polar adalah gugus yang tidak suka air hidrofobik, sehingga dapat mengikat kotoran pada pakaian. Gugus polar adalah gugus yang suka air hidrofilik yang ketika dibilas maka kotoran akan terikat dengan air bagaimana molekul sabun dalam pelarut air dapat membersihkan kotoran/noda berlemak adalah makin panjang bagian molekul sabun yang bersifat nonpolar, makin kuat daya pembersihnya terhadap kotoran/noda sabun memiliki kandungan molekul *SURFAKTANSurfaktan adalah molekul yang memiliki gugus polar yang suka air hidrofilik dan gugus non polar yang suka minyak lipofilik sehingga dapat memperasatukan campuran yang terdiri dari minyak dan air yang bekerja menurunkan tegangan permukaan. Surfaktan merupakan bahan terpenting dari sabun. Lemak dan minyak yang dipakai dalam sabun berasal dari minyak kelapa asam lemak C12, minyak zaitun asam lemak C16-C18, atau lemak bahan berbeda menghasilkan sabun yang berbeda, baik secara fisik maupun kimia. Ada sabun yang cepat berbusa tetapi terasa airnya kasar dan tidak stabil, ada yang lambat berbusa tetapi lengket dan stabil.
JAKARTA, - Saat ini ada banyak jenis deterjen yang ada di pasaran untuk mencuci pakaian dengan mesin cuci. Misalnya, deterjen bubuk, deterjen cair, hingga deterjen pod. Selain deterjen bubuk, deterjen cair adalah jenis deterjen yang paling banyak digunakan. Namun, demikian, bagaimana cara menggunakan deterjen cair dengan takaran yang benar?Dilansir American Home Shield, berikut cara menggunakan deterjen cair untuk mencuci pakaian dengan takaran yang benar. Ada empat faktor yang perlu dipertimbangkan ketika menggunakan deterjen dan deterjen cair. Baca juga Ini Tanda Anda Menggunakan Deterjen Terlalu Banyak SHUTTERSTOCK/MPOHODZHAY Ilustrasi deterjen cair. Pertama, tentukan jenis deterjen yang terbaik untuk Anda. Deterjen cair mudah dituangkan dan sangat cocok untuk membersihkan noda minyak dan kotoran yang menempel di tanah. Meskipun deterjen bubuk baik untuk pembersihan yang konsisten secara keseluruhan, namun terlalu banyak bubuk dapat meninggalkan residu seperti susu pada pakaian Anda jika tidak tercuci dengan benar. Selanjutnya, pertimbangkan jumlah pakaian yang akan dicuci di mesin cuci. Kebanyakan tutup pengukur deterjen cair atau petunjuknya harus menyatakan jumlah deterjen yang ideal untuk digunakan untuk ukuran muatan tertentu. Berikut cara cepat untuk menentukan ukuran muatan pakaian pada mesin cuci. Baca juga Cara Mengetahui Jumlah Deterjen yang Dibutuhkan untuk Mencuci Pakaian Jika tabung mesin cuci terlihat seperempat penuh setelah semua pakaian berada di dalam, maka itu adalah muatan yang kecil. Jika tabung mesin cuci terlihat setengah penuh, itu adalah muatan sedang, dan jika hampir penuh, itu adalah muatan penuh. Jangan terlalu membebani mesin cuci. Menjejalkan terlalu banyak pakaian tidak akan memungkinkan deterjen menyebar secara merata, yang dapat menyebabkan pakaian kusut dan kurang bersih.
Jangan mencampur baju bayi dengan baju orang dewasa dalam satu kali cuci. Anda harus mencucinya secara terpisah. Apalagi bila salah satu anggota keluarga memiliki penyakit kulit yang bisa menular pada bayi. Saat semua baju kotor bayi dikumpulkan, Anda juga harus memilah kembali berdasarkan tingkat kekotorannya. Baju yang sangat kotor bernoda harus dipisahkan dari baju kotor yang tidak bernoda. Tindakan ini guna mencegah noda baju yang kotor menempel pada baju yang lainnya. Saat pemisahan, jangan lupa untuk membalik bahan pakaiannya sisi dalam jadi di luar untuk mengamankan bagian kancing, pita, atau ritsleting supaya tidak cepat rusak. Pisahkan juga baju bayi berdasarkan warna bajunya, antara warna yang gelap dan terang. Selain baju, pelengkapan bayi lain yang menempel dengan kulitnya juga harus dipisahkan dari baju-baju yang lain, misalnya selimut, seprai, dan celemek makan. 2. Pilihan cara mencuci berdasarkan bahan pakaian Tidak semua pakaian bayi dapat dicuci dengan mesin cuci. Pakaian yang berbahan tebal, misalnya wol, atau sangat halus, seperti sutera, akan cepat rusak jika dimasukkan dalam mesin cuci. Maka dari itu, sebaiknya cuci pakaian dengan bahan-bahan tersebut pakai tangan. Untuk pakaian yang bernoda, rendam terlebih dahulu dalam air hangat selama 10—15 menit untuk meluruhkan noda sekaligus mematikan bakteri atau tungau yang menempel. Mungkin Anda juga perlu menggosoknya beberapa kali supaya noda dan kotoran hilang dari pakaian. 3. Bilas sampai bersih Setelah selesai dicuci, baik itu dengan tangan atau mesin cuci, bilas baju setidaknya dua kali atau tiga kali dengan air bersih yang berbeda. Ini dilakukan agar sisa deterjen dan kotoran hilang terbawa oleh air. Kemudian, tempatkan pakaian pada pengering dan jemur di tempat yang terkena sinar matahari. Setelah pakaian kering, Anda boleh langsung menyetrikanya atau cukup dilipat dan disimpan di lemari. 4. Segera cuci baju apabila kotor Cara terbaik untuk menghilangkan noda bekas gumoh, susu formula, ASI, makanan, atau kotoran lainnya di baju bayi adalah dengan mencucinya segera apabila kotor. Sayangnya, banyak yang telat menyadarinya sehingga noda di baju pun didiamkan terlalu lama dan jadi sulit dihilangkan. 5. Selalu cuci baju baru sebelum dipakai Bayi cenderung memiliki kulit yang sensitif. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menjaga dan melindungi kulitnya agar tidak iritasi. Terlebih jika Anda baru saja membelikannya baju baru. Baju baru, meski masih terbungkus rapi dengan plastik, tidak menjamin bebas dari kuman, debu, ataupun senyawa berbahaya lainnya. Pasalnya, Anda tidak mengetahui bahan-bahan apa saja yang telah kontak dengan pakaian tersebut selama proses produksi dan distribusi. Misalnya, asap rokok dan bahan kimia lainnya yang dapat mengiritasi kulit bayi Bunda. Jadi, biasakan untuk mencuci setiap baju baru sebelum si Kecil menggunakannya. Cara mencuci baju bayi yang baru dibeli sama dengan cara mencuci baju bayi pada umumnya sehingga harus dipisahkan dari pakaian anggota keluarga yang lain. Apakah perlu mencuci baju bayi dengan deterjen khusus? Mungkin ketika bayi belum lahir, Anda tidak terlalu memerhatikan dan kurang peduli dengan produk deterjen yang digunakan selama ini. Anda mungkin hanya tahu kalau yang penting produk deterjen tersebut bisa membuat baju lebih bersih dan tentunya wangi. Namun, saat bayi sudah lahir, Anda baru menyadari bahwa cara mencuci baju bayi dapat berbeda dari mencuci baju orang dewasa, dan tidak semudah itu memilih produk deterjen untuk bayi. Ya, banyak orangtua yang mengira bahwa mereka membutuhkan deterjen khusus untuk mencuci baju bayi. Akan tetapi, apakah benar mencuci baju bayi tidak bisa menggunakan deterjen yang biasa dipakai keluarga? Sebenarnya, salah satu mitos mencuci baju bayi yaitu wajib menggunakan deterjen khusus untuk bayi. Padahal, Anda tak perlu menggunakan deterjen khusus untuk mencuci pakaian si Kecil. Terkecuali jika memang bayi Anda punya kulit yang sensitif atau suatu alergi tertentu, misalnya terhadap pewangi dari deterjen yang selama ini Anda pakai. Melansir dari Baby Centre, deterjen pada umumnya mengandung enzim yang bisa membantu menghilangkan noda di baju, tetapi banyak orangtua yang khawatir bahan tersebut bisa membuat iritasi di kulit bayi. Bila memang si Kecil punya kulit yang sensitif atau alergi deterjen, maka ketika ia menggunakan pakaian yang dicuci dengan deterjen biasa, mungkin akan muncul gejala-gejala seperti berikut ini. Kulit bayi mudah kering. Sering timbul bintik merah pada permukaan kulit. Gatal-gatal. Eksim. Jika hal ini terjadi, sebaiknya segera periksakan si Kecil ke dokter dan sebaiknya ganti produk deterjen khusus pakaian bayi. Anda bisa memilih produk deterjen biasa yang tidak berwarna dan tak mengandung zat pewangi berlebihan. Biasanya, deterjen yang seperti itu cenderung lebih aman untuk kulit si kecil. Jika bayi Anda tak punya masalah kulit seperti itu, maka mencuci baju bayi dengan cara menggunakan deterjen biasa mungkin tidak masalah.
Unduh PDF Unduh PDF Ada banyak jenis karet, dan reaksi masing-masing berbeda terhadap beragam produk pembersih. Biasanya, produk pembersih standar aman digunakan pada kebanyakan karet, tetapi pembersih keras seperti pemutih dapat menyebabkan karet meretak, kehilangan elastisitasnya, dan kualitasnya berkurang. Entah Anda membersihkan karet biasa, matras karet, ban karet, atau mainan karet untuk kamar mandi, dengan waktu dan produk yang tepat, karet akan bebas dari kotoran. 1Buat larutan pembersih dengan sabun cair dan air. Isi ember dengan 4 liter air hangat. Tambahkan 1 sendok makan 15 ml sabun cuci piring ke dalam air. Aduk larutan dengan tangan atau alat, misalnya sendok kayu, sampai sabun larut dan berbusa. [1] 2 Gunakan kain basah untuk mengelap permukaan. Celupkan kain bersih atau kain lap ke larutan. Angkat kain dan peras untuk menyingkirkan air sabun berlebih ke ember. Gosok karet kotor dengan kuat sampai bersih. [2] Kain bersih akan menyerap kotoran saat menggosok karet. Celupkan kain kembali ke air sabun dan peras untuk menyingkirkan kotoran di kain. Usahakan tidak memakai pembersih dan alat yang abrasif karena bisa mengubah atau mengeruhkan permukaan karet. 3Bilas sisa larutan dari karet. Setelah kotoran sudah disingkirkan, nyalakan keran wastafel dan bilas karet di bawahnya sampai tidak ada lagi sabun. Anda bisa memakai sisa sabun untuk pembersihan lain atau buang saja di drainase. 4 Angin-anginkan karet. Pilih tempat yang tidak terkena sinar matahari untuk menjemur karet. Sinar matahari akan memecah karet seiring waktu.[3] Jangan gunakan sumber panas langsung untuk mengeringkan karet karena juga akan merusaknya. Kalau ingin mempercepat pengeringan, gunakan pengering rambut pada setelan “Cool” dingin. Dalam sebagian kasus, karet terkadang tampak bersih ketika basah, tetapi ternyata masih lengket ketika sudah kering. Bersihkan lengket yang tersisa sekali lagi dengan air sabun sesuai panduan di atas, atau gunakan alkohol gosok menurut langkah berikut. 5 Gunakan alkohol gosok untuk lengket yang membandel. Walaupun alkohol efektif dalam membersihkan kebanyakan lengket, Anda hanya boleh memakainya pada karet sesekali. Basahi kain lap dengan alkohol dan usapkan pada area lengket sampai bersih. Kemudian, bilas karet dengan air.[4] Kalau karet terlalu sering dan lama terpapar alkohol, bahan bisa memecah lebih cepat dari biasanya.[5] Iklan 1Campurkan pasta yang terbuat dari soda kue dan air hangat. Campurkan ¼ air hangat dan ¾ soda kue ke dalam mangkuk. Aduk soda kue dan air sehingga konsistensinya serupa pasta. Kalau campuran terlalu encer, tambahkan soda kue. Kalau terlalu kental, tambahkan air. [6] 2 Tutupi kotoran dengan pasta soda kue dan diamkan selama 5 menit. Sendok pasta ke kotoran dan sebarkan sampai membentuk lapisan tipis. Tinggalkan soda kue selama minimal 5 menit untuk menyerap noda.[7] Kalau noda masih membandel, diamkan pasta selama 15 menit lagi. 3 Kikis pasta dengan sikat gigi dan kain pembersih. Kerjakan secara melingkar di permukaan noda supaya pasta bisa masuk lebih ke dalam. Kalau sudah selesai, usap sisa pasta dengan kain lap.[8] Kalau noda cukup besar, gunakan sikat berbulu kaku. 4Gunakan pasta kembali bersama cuka kalau noda membandel. Kalau masih ada noda setelah penggosokan pertama, usapkan kembali selapis soda kue. Kali ini, semprotkan dengan cuka putih untuk membantu mengangkat noda. Diamkan pasta selama 5 menit sebelum digosok.[9] Iklan 1Bersihkan kotoran yang longgar di matras. Ambil matras dari rumah atau kendaraan. Bawa keluar dan kibas-kibaskan untuk menanggalkan kotoran longgar. Tepuk-tepuk matras atau hantamkan ke dinding supaya sebagian besar kotoran, debu, dan bebatuan tanggal.[10] 2 Bilas matras memakai slang taman dengan kepala sebar. Kalau tidak, Anda bisa memakai pressure washer pompa air bertekanan tinggi untuk menyemprotkan air pada matras. [11] Matras karet biasanya dirancang untuk tahan lama. Matras yang lunak, rapuh, atau memiliki lapisan penutup dapat rusak oleh power washer. Tekanan air power washer bisa cukup kuat untuk menerbangkan matras. Kalau terjadi, gunakan benda berat dan bersih untuk menahan matras. Jangan lupa untuk membersihkan bagian matras di bawah benda ini. 3 Gosok matras dengan sikat dan air sabun. Masukkan sejumlah sabun cuci piring ke seember air. Aduk sampai air berbusa. Basahi sikat berbulu kaku dengan air sabun, dan gosok matras dengan kuat untuk menyingkirkan endapan, bercak, dan kotoran lainnya.[12] Selagi bekerja, perhatikan ceruk, celah, dan sudut di matras. Biasanya debu dan sesampahan mengendap di area ini. Karet yang memiliki lapisan penutup atau rapuh bisa rusak oleh sikat yang terlalu keras. Gosok terlebih dahulu di bagian matras yang tidak kentara untuk menentukan apakah sikat bisa merusak karet. 4Bilas matras setelah pembersihan. Gunakan slang atau power washer untuk membilas matras sekali lagi dengan larutan pembersih. Gosok area membandel dengan sikat dan larutan pembersih. Kemudian, bilas larutan pembersih sekali lagi.[13][13] 5Keringkan matras dengan kain mikrofiber. Ambil kain kering dan lap air dari matras. Kalau sudah kering, kembalikan matras ke mobil. Kalau tidak memiliki kain mikrofiber, angin-anginkan matras. Jangan jemur matras di sinar matahari karena akan melemahkan karet. [14] Iklan 1 Semprotkan air pada ban untuk menanggalkan endapan kotoran. Endapan kotoran pada ban bisa sulit dibersihkan. Semprotkan semua permukaan ban dengan air bertekanan tinggi memakai power washer atau slang. Idealnya pakailah power washer karena bisa membersihkan endapan kotoran dengan mudah. Namun, Anda juga bisa memakai slang bernozel. Kalau Anda juga berencana mencuci mobil, lakukan setelah membersihkan ban. Kalau dilakukan sebelumnya, kotoran ban bisa menyebar ke bagian mobil yang sudah bersih. [15] 2 Isi satu ember dengan larutan pembersih dan lainnya dengan air bersih. Masukkan produk pembersih ban, misalnya Simple Green atau Wolfgang Tire and Wheel Cleaner, ke ember. Setiap produk bisa berbeda sehingga ikuti panduan penggunaannya. Isi ember kedua dengan air dingin. [16] Kalau Anda bingung memilih produk terbaik untuk ban, baca buku panduan pengguna kendaraan untuk informasi perawatan lebih lanjut. Kalau Anda tidak memiiki pembersih ban khusus, masukkan sejumlah sabun cuci ke ember berisi air dingin. Aduk larutan sampai berbusa sebelum digunakan pada ban. Ban yang teramat kotor dapat membutuhkan pembersih yang ekstra kuat, misalnya Bleche-Wite Tire Cleaner atau Pinnacle Advanced Wheel Cleaner Concentrate.[17] 3 Gosok kotoran yang tersisa. Celupkan sikat berbulu kaku ke larutan pembersih. Bersihkan satu ban dengan sabun setiap kalinya. Gosok dengan kuat untuk menyingkirkan endapan kotoran. Bilas sikat dengan air bersih ketika sudah terlalu kotor.[18] Usahkan produk pembersih tidak mengering di karet ban. Kalau tidak, karet akan semakin cepat rusak. [19] 4Bilas sabun dari ban sepenuhnya. Gunakan power washer atau slang untuk menyingkirkan sabun atau melonggarkan kotoran dari ban. Bilas dengan menyeluruh sehingga sabun menyingkir sepenuhnya. 5 Keringkan ban dan pelek. Idealnya pakailah kain mikrofiber, tetapi Anda juga bisa memakai handuk terry. Jangan pakai kain pengering ke bagian mobil lain. Kotoran, debu, dan kerikil di kain bisa menggores cat mobil. Kalau tidak dikeringkan setelah dibersihkan, bercak air dan kotoran bisa tertinggal di ban. Keringkan seluruh ban dan pelek dengan saksama.[20] 6 Usapkan protektan/pelindung pada ban. Anda bisa membelinya di bengkel atau bagian otomotif di toko perangkat keras. Pilihlah produk yang mengandung pelindung UV dan tidak memiliki pelarut berbahan dasar silikon. Ikuti panduan penggunaan di kemasan untuk hasil terbaik. Biasanya, protektan diusapkan langsung pada ban memakai aplikator, kain, atau spons. Protektan dapat mengandung zat kimia berbahaya sehingga sebaiknya kenakan sarung tangan pengaman. Pemakaian protektan akan menjaga kondisi ban dan melindunginya lebih lama dari kotoran. Dalam kebanyakan kasus, protektan berwarna susu yang berbahan dasar air paling cocok bagi ban. Protektan yang licin dan bening biasanya mengandung pelarut silikon yang berbahaya. [21] 7 Ulangi proses untuk membersihkan sisa kotoran di ban. Sekarang, setelah ban disiram, digosok, dibilas, dan dikeringkan, beralihlah ke ban berikutnya. Bersihkan setiap ban dan pelek sesuai arahan di atas sampai semua roda dibersihkan. Kalau Anda berencana langsung mencuci mobil setelah membersihkan ban, biarkan ban tetap basah setelah pembersihan sampai mobil selesai dicuci. Keringkan ban dan badan mobil memakai kain yang berbeda. Iklan 1Masukkan sabun dan air ke ember untuk membuat larutan pembersih. Sabun cuci piring ringan tidak akan merusak mainan. Campurkan sabun cuci piring dengan air panas di ember. Aduk memakai alat, misalnya sendok kayu, sampai air panas berbusa. [22] 2Gosok mainan dengan sikat berbulu lembut. Pilih sikat lembut, misalnya sikat gigi, untuk membersihkan mainan karet. Celupkan sikat ke air sabun dan gosok mainan sampai bersih. Kemudian, bilas mainan dengan air hangat. Lakukan pembersihan setiap minggu. [23] 3 Gunakan cuka distilasi untuk membunuh jamur. Mainan yang sangat berjamur harus dibuang. Spora jamur dapat berbahaya bagi kesehatan Anda dan anak. Jamur ringan dapat dibunuh dengan direndam dalam larutan cuka dan air panas dengan rasio seimbang selama 10 menit. Cuka juga bisa dipakai untuk membersihkan kotoran membandel. Cukup rendam mainan dalam cuka sesuai arahan di atas. [24] Merendam mainan dalam cuka akan melonggarkan jamur, kotoran, dan noda membandel. Sisa kotoran bisa digosok dengan sikat lembut seperti sikat gigi.[25] 4Keringkan mainan karet. Lap sisa air dengan kain bersih. Oleh karena air sering kali terjebak dalam mainan, angin-anginkan setelah dilap; jangan jemur di sinar matahari karena akan melemahkan karet. 5Tutup bukaan mainan dengan lem tembak untuk mencegah jamur. Air yang terjebak dalam mainan dapat menumbuhkan jamur. Bersihkan dan keringkan mainan sepenuhnya. Lalu gunakan lem tembak untuk menyegel lubang di mainan. [26] Iklan Peringatan Kalau Anda memakai produk pembersih yang salah, misalnya pembersih berbahan dasar asam atau aseton, penampilan karet bisa rusak atau memecah lebih cepat. Uji semua pembersih di bagian karet yang tidak kentara sebelum melakukan pembersihan. Hindari memakai sabut baja atau bantalan penggosok saat membersihkan karet karena bisa merusak karet. Iklan Hal yang Anda Butuhkan Ember Kain lap atau kain bersih Sabun cuci piring Alkohol gosok Mangkuk Sendok Soda kue Sikat gigi Botol semprotan Cuka putih Ember Sabun cuci piring Slang dengan nozel semprot Kain mikrofiber Sikat berbulu kaku Ember x2 Kain mikrofiber Power washer atau slang bernozel semprot Sikat berbulu kaku Produk pembersih Ban atau sabun cuci piring Ember Ember Sabun cuci piring Lem tembak dan isinya Sikat berbulu lembut misalnya sikat gigi Cuka Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
cara sabun cuci menghilangkan kotoran pada baju adalah